Bertempat di ruang 301, acara yang terselengara rutin tiap dua tahunan ini merupakan hasil kerjasama FGD Forum, salah satu organisasi nirlaba dibidang grafika yang dibentuk oleh para praktisi, pengamat dan akademisi ini dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Acara yang dilangsungkan lewat tengah hari tersebut mendatangkan berbagai pembicara yang kompeten di bidangnya. Pembicara pertama contohnya, adalah Lans Brahmantyo, pendiri biro konsultasi desain Afterhours. Pria yang telah malang melintang di dunia desain lebih dari satu dekade ini membawakan materi mengenai Case Study and PDFX Forma.
Seringkali timbul perbedaan format penyimpanan desain akibat software yang digunakan para desainer berbeda-beda. Format yang digunakan satu jenis software belum tentu kompatibel dengan software lainnya. Ada beberap format penyimpanan yang kompatibel dengan banyak software seperti JPEG, tetapi hasilnya kurang maksimal. Terkadang kesalahan pemilihan format mempengaruhi kualitas hasil cetak desain tersebut.
Lans mengatakan bila format pdf bisa menjadi solusi format penyimpanan hasil desain. “Yang kita butuhkan hanyalah pdf reader,†sebut pria kelahiran Surabaya tersebut. Saat ini sudah banyak sekali program yang bisa digunakan untuk membuka file berekstensi pdf. Mulai dari Acrobat Reader, Adobe Photoshop, hingga Mozilla Firefox.
Tak hanya itu, Lens menambahkan keuntungan lain dari file pdf terletak pada ukurannya. “Selain kompatibel dengan banyak software, dengan kualitas yang sama, file pdf lebih kecil ukurannya filenya dibanding file master,†tambah Lans yang mengaku bila dengan ukuran kecil tentu memudahkan apabila melakukan pengiriman file lewat email.
Pembicara kedua adalah perwakilan dari Media Indonesia, Sinartus. Ia banyak menjelaskan materi mengenai masa depan koran Indonesia. “Sudah saatnya kita mendobrak mitos bahwa teks adalah raja dan yang banyak selalu lebih baik,â€sebutnya. Ia memberi contoh tata letak Media Indonesia yang banyak didominasi bidang putih sehingga kesan yang ditampilkan dalah rapi dan simple, tidak seperti koran pada umumnya yang terkesan rumit dan penuh.
Menurut Kepala Divisi Artistik dan Foto Media Indonesia ini, sudah saatnya koran tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang membosankan. “Tugas ini ada di tangan kalian, para desainer muda,†katanya kepada para peserta yang didominasi mahasiswa prodi Desain Komunikasi Visual.
Setelah materi kedua, acara dilanjutkan dengan presentasi ketiga dan keempat yang dibawakan oleh Christian Anggrianto, dosen Universitas Ciputra serta perwakilan dari Hewlett-Packard (HP). Christian membawakan materi tentang entrepreneurship sedangkan pihak HP mengumumkan adanya lomba desain kemasan yang akan dihelat dalam waktu dekat.
Anggit Pangestuty, salah satu peserta menyebut bahwa acara ini cukup memberi inspirasi dan memberikan gambaran mengenai softskill dan hardskill. “Desainer jangan hanya punya hardskill saja, ujung-ujungnya jadi pegawai nanti,â€pungkasnya.(tyz/yud)
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan
Kampus ITS, ITS News – Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember menjadi momentum untuk mengenang Deklarasi Djuanda sebagai tonggak
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan taringnya di kancah internasional. Berdasarkan rilis terbaru
Aceh, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut ambil bagian dalam operasi bantuan pascabencana di Aceh. Melalui