Masih dalam serangkaian kegiatan Semarak Mahasiswa Teknik Perkapalan (SAMPAN) 4, NasDARC terdiri dari dua sub kegiatan. Sebelumnya, Sabtu (27/2) lalu telah diadakan pelatihan tentang bagaimana mendesain kapal, yang diikuti oleh siswa SMA se-Jawa Timur dan mahasiswa se-Indonesia. Dari pelatihan tersebut maka dihelat pula kompetisi desain miniatur kapal sekaligus race-nya sebagai kelanjutannya.
Peserta diberi waktu selama satu minggu untuk menyelesaikan miniatur kapalnya, terhitung sejak hari berakhirnya pelatihan. Sebanyak 18 tim dari siswa SMA dan 14 tim dari mahasiswa turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Secara umum, konsep NasDARC tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Hanya saja ada perbedaan dalam kategori peserta.
"Tahun lalu kategori SMA dan mahasiswa dijadikan satu, namun tahun ini kedua kategori tersebut dipisah," ujar Danang Ristu Nugroho, Ketua Panitia NasDARC tahun ini. Ristu mengungkapkan alasan dipisahnya dua kategori tersebut adalah sebagai pancingan agar mendapat peserta lebih banyak. "Agar sesuai kemampuan dan lebih fair," tambah mahasiswa angkatan 2007 Jurusan Teknik Perkapalan ini.
Juri dalam ajang ini adalah dua dosen dari Jurusan Teknik Perkapalan dan satu dosen dari Jurusan Desain Produk. Juri dari Jurusan Teknik Perkapalan menilai desain miniatur dari segi teknis, sedangkan juri dari Jurusan Desain Produk menilai dari segi estetika.
"Ternyata kemampuan mereka dalam mendesain cukup baik, apalagi peserta yang masih SMA ini. Entah dari mana mereka mempunyai pengetahuan tentang boat, hingga mampu mengaplikasikannya ke design seperti ini," ujar Andhika ST MT, salah seorang juri yang berasal dari Jurusan Desain Produk.
Dari UI Belajar Ke ITS
SAMPAN tahun ini ternyata mampu menyita perhatian segenap mahasiswa se-Indonesia, termasuk Rudy Herdiansyah dkk yang berasal dari Universitas Indonesia (UI). Rudy dkk ternyata sudah ada di Surabaya sejak dua minggu yang lalu, demi mengikuti serangkain SAMPAN tahun ini. "Saya dan teman-teman bolos kuliah untuk ikut serangkaian SAMPAN ini, dari pelatihan NasDARC, pelatihan tender kapal, dan sampai hari ini," jelas mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan UI ini.
Rudy mengaku memang sengaja jauh-jauh ke Surabaya untuk mengikuti lomba sekaligus belajar dari SAMPAN. "Kebetulan teman-teman Teknik Perkapalan UI memang berniat membuat ajang sejenis ini, jadi kami ke sini selain ikut lomba juga ingin belajar dari SAMPAN. Kami ingin melihat kepanitiaannya, materi-materinya, hingga antusiasme pesertanya," tutur Rudy yang juga mengikuti NasDARC bersama kapal yang berasal dari dua tim UI, Makara 1 dan Makara 2.
Cerita unik juga hadir dari rombongan MAN Tambak Beras Jombang. "Kami mengikuti ajang ini benar-benar menggunakan biaya sendiri, guru kami malah tidak mengetahui keberangkatan kami ke Surabaya," ujar Mohammad Erik salah satu siswa MAN Tambak Beras Jombang.
Erik dan teman-temannya ternyata memang tertarik untuk meneruskan kuliah ke Jurusan Teknik Perkapalan ITS. Keinginan ini didukung pula dengan ketertarikan mereka dalam desain miniatur kapal. "Modelnya memang terinsipirasi dari model-model kapal di internet, namun kami memodifikasi sendiri agar terlihat lebih baik," tambah siswa kelas 3 ini. Dengan nama kapal Penghuni Surga, Erik dkk berharap untuk bisa menjadi pemenang dalam ajang ini. (sat/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung