ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
27 Februari 2010, 15:02

Latihan Alam, Bukan Sekedar Bernyanyi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kalau biasanya PSM identik dengan nyanyian dan olah vokalnya, ada hal berbeda yang dilakukan anggota baru PSM. Duduk tenang, serius sambil mendengarkan pembicara menyampaikan materi, itulah yang dilakukan peserta Pra Latiham Alam.

“Acara ini bertujuan untuk membekali para anggota baru PSM sebelum Latihan Alam minggu depan di Pacet,” ungkap Angger Pungkas C  yang juga Ketua PSM  ITS. Peserta pada acara yang mengangkat tema Shaped to be A Good Shapes ini berjumlah 60 orang. Terdiri dari 40 peserta perempuan dan 20 peserta laki-laki, 5 peserta angkatan 2008 dan sisanya angkatan 2009. “Sebenarnya pendaftar PSM awal berjumlah 300 orang, namun yang bisa mengikuti acara ini hanya berjumlah 60 orang,” ungkap pria yang biasa dipanggil Angger ini.

Materi yang disampaikan pada acara inipun bukan hanya mengenai musik dan olah vokal. Materi keorganisasian LMB,  teknik negosiasi, motivasi diri dan gambaran sejarah musik juga diberikan. “Malah pada pra latihan alam ini, meteri non musik lebih banyak porsinya,” ungkap mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan angkatan 2007 ini.

Pembicara pada pra latihan alam ini semuanya adalah alumni PSM seperti, Yulendra Ardyantara SSi sebagai pembicara teknik negosiasi, Drs Kresnayana Yahya MSc yang juga pendiri PSM sebagai pembicara motivasi, Irwanto Laman sebagai pembicara materi music theory dan Fritz Bozar sebagai pembicara choral clinique. ”Semua pembicara dari alumni PSM dengan tujuan memberikan image ke peserta bahwa anggota PSM tidak hanya bisa menyanyi,” ungkap mahasiswa asal Semarang ini.

Pada materi motivasi, peserta diberikan cara bagaimana mengatur waktu yang baik dan efisien, bertanggung jawab terhadap semua tugasnya dan kepercayaan diri. Dan pada  materi music theory peserta diberikan gambaran sejarah tentang musik.

Pada materi teknik negosiasi, pembicara yang biasa dipanggil Yulendra ini mengungkapkan bahwa jika ingin negosiasi berhasil, kita harus mengetahui kebutuhan dasar manusia. “Kebutuhan dasar itu adalah rasa ingin dihormati, merasa nyaman, dimengerti, dianggap penting dan dihargai,” ungkap pria yang juga mantan Ketua Lembaga Minat Bakat (LMB) ITS ini. Kemudian yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah perhatian, lanjut Alumnus Statistika ITS ini. (rik/fn)

Berita Terkait