Tak banyak media komunikasi jurusan yang mampu eksis di tengah kesibukan punggawanya. Emissivity adalah salah satunya. Emissivity berusaha konsisten sejak gaungnya belum terdengar. “Ems (sebutan Emissivity,red) sudah ada sejak lama. Namun, tak ada kejelasan kapan berdirinya,†tutur Iss Gagha Astried Nanggali, Pimpinan Utama Emissivity mengawali cerita.
Anggi, sapaan akrab Iss Gagha, menyebut tanggal istimewa yang sampai sekarang dianggap sebagai tanggal berdirinya Emissivity. “Saat Ems dipimpin Elok Mustika Sari, tanggal 28 Desember 2004, dianggap sebagai ulang tahun Ems,†lanjut mahasiswi angkatan 2007 tersebut.
Anggi juga menuturkan wujud konsistensi majalah Emissivity. “Dulu, dalam satu periode kepengurusan Ems hanya menerbitkan satu edisi majalah. Sekarang, dua kali terbit,†ungkapnya. Ia pun menambahkan bahwa Emssivity juga eksis dari segi buletin dan majalah dinding. Terbukti secara selang-seling setiap bulannya, kedua media tersebut selalu terbit.
Menurut Anggi meski tak ada inovasi berlebih, majalah Emissivity tetap berjalan pada misinya yaitu sebagai media sosialisasi dan silaturrahmi antar sivitas akademika, alumni, dan industri. “Secara isi memang lebih banyak berisi artikel Teknik Kimia yang diselingi artikel ringan, seperti wacana industri rumah tangga,†jelasnya.
Namun tak dipungkiri, ada beberapa hal yang membedakan Emissivity sekarang dengan yang terdahulu. Di antaranya, kualitas layout yang semakin meningkat, adanya kolom karikatur, serta tata urutan isi majalah yang mangalami perombakan. “Kami juga mengurangi ukuran majalah menjadi A5. Dalam bentuk kecil seperti ini, majalah jadi mudah dibawa,†tambah Anggi.
Sisi yang membahagiakan, Emissivity tak begitu kesulitan terkait masalah dana. Dalam penjelasannya Anggi menjelaskan adanya divisi non redaksi, yaitu Human Research Development dan Marketing. “Divisi tersebut tugasnya mencari dana melalui usaha printing dan menjual makanan,†terangnya. Anggi juga menyebut metode pencarian dana lain lewat pemasangan iklan di majalah Emissivity.
Kerja sama dengan media komunikasi lain juga tak luput digencarkan Emissivity. Saat ini, Emissivity acap bertukar pikiran dengan Sektor, majalah Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Komunikasi dengan media komunikasi jurusan lain di ITS juga tetap dilakukan, terutama mengenai masalah layout.
Jika berbicara harga, majalah ini dapat dinikmati mahasiswa dengan modal 15 ribu rupiah. “Biaya cetak memang mahal. Kami punya keinginan membuat media online saja. Namun untuk saat ini Ems berkoordinasi dengan website jurusan,†lanjut Anggi. Media online Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung-lah yang menginspirasi Emissivity. Majarikanayakan, nama media online tersebut, menginspirasi Emissivity baik dari segi keeksisan maupun isinya.
Bagi mahasiswa Teknik Kimia khususnya redaksi, nama Emissivity sangat berarti. “Emissivity itu berarti pancaran. Semoga media ini mampu memancarkan Jurusan Teknik Kimia melalui informasi yang diberikan bagi orang lain,â€harap Anggi.(esy/tyz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan