ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
24 Februari 2010, 23:02

Siskal, Hadirkan Psikolog Untuk Persiapkan Lulusan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketika pertama kali masuk ruang seminar ini, ada hal berbeda dengan tata ruangan seminar pada umumnya. Kursi ditata melingkar dan ruang tengah dibiarkan kosong, banyak dipasang balon di depan dan di atas ruangan. Suasana terlihat seperti Taman Kanak-kanak(TK) ketika ditempel banyak gambar karya-karya siswa TK di sudut belakang ruangan.

Hal itu bukan tanpa alasan, ruangan sengaja didesain sedemikian rupa untuk mendukung pelatihan ini. Pelatihan yang baru pertama kali diadakan ini dilatarbelakangi kurangnya kesiapan para lulusan untuk menembus dunia kerja. “Selama ini banyak mahasiswa yang tidak bisa menembus dunia kerja meskipun mereka pandai,” ungkap Ir Sardono Sarwito MSc  yang juga Tim Konsultasi Kemahasiswaan (TKK) Jurusan Teknik Sistem perkapalan.

Peserta pelatihan ini adalah mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa yang hendak wisuda Maret mendatang. “Terdapat 32 mahasiswa yang hendak wisuda dan lainnya mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti acara ini,” ungkap pria yang murah senyum ini.

Pria yang biasa dipanggil Sardono ini menambahkan bahwa seleksi yang paling sulit ditembus para pelamar kerja adalah seleksi wawancara, padahal wawancara selalu ada dalam proses open recruitmen apapun. “Ketika wawancara mereka kurang percaya diri dan kurang memperhatikan etika,” ungkap pria asal Solo ini.

Pria kelahiran 19 Maret 1960 ini juga berharap terjadi benang merah antara kemampuan dan cara memaksimalkannya. “Diharapkan setelah acara ini meraka bisa profesional dan maksimal dalam menggunakan kemampuan yang mereka punya,” ungkap pria ramah ini.

M A Roosmi Pratiwi S Psi yang juga Psikolog tampil sebagai pembicara pada pelatihan ini. Roosmi yang juga alumnus Ubaya ini mengungkapkan bahwa kematangan perlu di bangun sebelum memasuki dunia kerja. “Kematangan sikap, usia dan keseimbangan otak kiri dan kanan perlu disiapkan sebelum masuk dunia kerja,” ungkap perempuan berkaca mata ini.

Perempuan yang biasa dipanggil Roosmi ini juga mengungkapkan bahwa mahasiswa ITS terlalu  banyak menggunaan otak kiri dari pada otak kanan. “Oleh karena itu pada pelatihan ini, kita coba kembangkan penggunaan otak kanan,” ungkap perempuan yang juga seorang fasilitator ini.

Pemberian materi pun dilakukan dengan cara yang menarik. Materi pertama dilakukan dengan cara pembagian peserta kedalam grup besar, kemudian peserta  diminta mengambil undian yang berisi macam-macam suara hewan. Setelah itu, peserta diminta berkumpul dengan peserta yang memiliki undian sama. Kemudian materi diberikan dalam bentuk permainan, dengan tujuan memotivasi, memunculkan keberanian dan percaya diri.

Materi kedua lebih dikhususkan pada wawancara, mulai dari cara bersikap, cara menjawab dan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri. Penyampaiannya pun dilakukan dengan unik, peserta langsung diminta praktik.

Peserta dibagi dalam kelompok dan tiap kelompok berisi tiga orang. Satu orang sebagai pewawancara, satu orang sebagai orang yang diwawancarai dan lainnya sebagai pengamat yang bertugas mencatat ekspresi dan sikap peserta yang diwawancarai.

Roosmi mengungkapkan bahwa ada beberapa poin yang diminta perusahaan dalam mencari pegawai, yaitu sarjana yang inovatif, punya solusi dan berpenampilan menarik dan terakhir meyakinkan. Selain itu perempuan yang murah senyum ini berpesan kepada mahasiswa ITS pada umumnya supaya menghargai diri sendiri dengan menghormati orang lain.

Achmad Riska Altrika L salah seorang peserta mengungkapkan banyak manfaat ketika mengikuti acara ini. “Pelatihan ini beda dengan pelatihan pada umumnya, disini saya mendapatkan motivasi, rasa percaya diri dan keberanian lebih,” ungkap mahasiswa lintas jalur angkatan 2005 ini. (rik/fn)

Berita Terkait