ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Februari 2010, 12:02

Ajak Santri Berwirausaha dengan IT

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tim yang terdiri dari Rizki, Ola, Ongga, Khafid, dan Ega mulai merealisasikan karya tulisnya dimulai dari bulan Januari. Karya tulis tersebut mengenai budidaya jamur tiram putih di pondok pesantren Roudlotul Muttaqin. Tidak hanya sekedar berwirausaha jamur, tetapi mereka juga memanfaatkan IT sebagai bagian dari budidaya jamur.

"Pada awalnya, kita terinspirasi dari keadaan santri di pondok pesantren.  Mereka memiliki waktu kosong di pagi hari, kebanyakan mereka gunakan untuk menyiangi rumput," ujar Rizki Aris. Kami ingin waktu yang mereka miliki bisa lebih produktif, tambah mahasiswa jurusan Teknik Elektro.

Rizki juga menjelaskan bahwa dia ingin keluaran dari pondok pesantren tidak hanya kuat dalam hal agama saja tetapi juga bisa berwirausaha. "Kami memilih budidaya jamur karena relatif mudah dan lokasinya strategis untuk pemasaran," ungkap mahasiswa kelahiran Mojokerto ini.

Saat ditanya apa maksud wirausaha berbasis IT, Rizki menjawab bahwa dibentuk suatu kelompok kerja yang bisa mengoptimalkan teknologi untuk kemudahan wirausaha. " Kami membekali mereka dengan satu unit komputer dan melatih penggunaan program- program komputer mulai dari awal. Segala macam data anggota dan keuangan dapat diolah menggunakan IT," tambah mahasiswa angkatan 2008.

Mereka melaksanakan program PKMM mulai dari pemberian motivasi ke para santri, studi ekskursi ke pengusaha jamur, pembuatan lumbung bersama- sama dengan santri, pembelian bibit, dan sampai di tahap budidaya. "Minggu ini,  bibit jamur yang telah ditanam sudah siap dipanen," jelas Rizki.

Rizki Aris tersenyum saat ditanya apa judul dari PKMM mereka. Ternyata judulnya cukup panjang yaitu Pemberdayaan Kalangan Santri melalui Keterampilan Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotas Ostreatus) serta Pembentukan Work Group Unit Berbasis IT sebagai Alternatif Upaya Peningkatan Jiwa Kewirausahaan di Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqin Gebangsari, Mojokerto. "Kita mengubah paradigma jika judul PKM itu harus pendek. Buktinya dengan judul seperti itu, PKM kita bisa lolos," pungkas Rizki. (el/yud) 

Berita Terkait