Acara yang wajib diikuti oleh segenap mahasiswa ITS yang mengambil mata kuliah Pengantar Technopreneur pada semester ini, menghadirkan Direktur Rhenald Kasali School of Entrepreneur Jakarta, Prof Rhenald Kasali PhD. Pada kesempatan berharga ini, para peserta Stadium Generalle diajak untuk membuka hati dan pikiran selebar-lebarnya bagi dunia kewirausahaan.
“Masa muda adalah masa untuk membentuk pikiran, membentuk kemauan, serta membangun kreativitas dan inovasi. Dan menjadi seorang entrepreneur adalah wujud nyata hal-hal tersebut,†kalimat itu meluncur dari bibir Rhenald demi memotivasi para peserta untuk belajar berwirausaha. Rhenald memberikan definisi entrepreneur sebagai seseorang dengan ide yang berbeda dari pemikiran orang kebanyakan dan berani menjual ide tersebut.
Ditengah-tengah acara, tak henti-hentinya Renald melontarkan kalimat Beranilah mencoba kepada para peserta. Menurut Rhenald peluang hanya datang untuk orang-orang yang memang sudah siap, oleh karena itu jangan pernah takut mencoba dan ragu-ragu terhadap sesuatu.“Mumpung masih muda, buatlah sesuatu. Hasil DO seperti Bill Gates saja bisa sukses seperti sekarang, haruslah kita jangan mau kalah dari Bill Gates,†ujar Rhenald.
Harus diakui, tak banyak orang yang pada akhirnya berani terjun sebagai entrepreneur. Takut akan kegagalan atau ketidaksuksesan jelas merupakan alasan yang cukup logis bagi sebagian orang untuk menjadi seorang wirausaha. Namun Rhenald mencoba memberi pandangan yang berbeda terhadap hal tersebut. “Jangan takut salah,†Rhenald berucap lantang. Menurut Rhenald, mengalami kegagalan itu bukan suatu masalah yang besar. “Jika tidak pernah mengalami pengalaman buruk, sulit bagi seseorang untuk menjadi lebih baik. Tanpa pengalaman buruk, kita tidak akan pernah belajar,†imbuhnya.
Rhenald juga menyampaikan kategori orang bodoh menurut pandangannya. Hanya bicara soal kekayaan, hanya berkhayal, tidak mempunyai ide, dan hanya mengandalkan situasi kepepet adalah definisi orang bodoh. “Dan saya yakin mahasiswa ITS dihadapan saya ini bukan orang bodoh, yang hanya ingin kaya dengan cara cepat,†ucapnya.
Tiga kata kunci bagi seorang calon entrepreneur disampaikan oleh Rhenald pada kesempatan ini, yaitu dream big, start small, dan action now. “Idealnya segala sesuatu yang besar diawali dari hal yang kecil. Tidak ada sesuatu yang instan dalam upaya mencapai kesuksesan,†tegasnya.
Begitu banyak motivasi yang diberikan oleh Rhenald pada para peserta. “Pemenang adalah orang yang tidak pernah berhenti, hanya mereka yang berhentilah yang tidak akan pernah menjadi pemenang,†tandas Rhenald ditengah-tengah acara.
Agenda Tetap Dosen Pengantar Technopreneurship
Ditemui di tengah acara Stadium Generalle Mata Kuliah Pengantar Technopreneurship, Endah Sudarsih ST MSi MT menyatakan bahwa acara ini digelar rutin sebagai gandengan mata kuliah Pengantar Technopreneurship. “Tujuannya untuk memotivasi mahasiswa dalam hal berwirausaha,†tutur Dosen mata kuliah tersebut.
Endah yang aktif di Unit Penyelenggaara Mata Kuliah Sosial Humaniora (UPM Soshum) ITS ini, juga menyimpan harapan layaknya dosen-dosen ITS lainnya. “Kami berharap dengan didatangkannya pengusaha sukses seperti Pak Rhenald ini, dapat menimbulkan dorongan bagi para mahasiswa ITS untuk menjadi pengusaha,†ujarnya.
Endah juga menambahkan bahwa dengan menjadi seorang pengusaha, maka para mahasiswa dapat menyediakan lapangan kerja bagi orang lain setelah lulus dari ITS.. “Dan tentunya tak perlu lagi menjadi jobseeker,†tambah Endah. (sat/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung