ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
07 Februari 2010, 17:02

Banyak Jalan Menuju Dakwah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam wawancara tersebut, Habiburrahman El-Shirazy bercerita mulai dari pahit-manisnya selama menuntut ilmu di Mesir, sampai pesan moral novel-novel cinta islaminya. Kang Abik, panggilan akrabnya, memulai dengan kegemarannya menulis.

“Saya suka menulis, terutama novel. Kita bisa menuangkan semua ide yang ada ke dalam tulisan,” ujarnya teduh. Kang Abik sendiri sudah gemar menulis sejak masih pelajar. Karya-karyanya pun sudah banyak yang menjadi best seller. Sebut saja Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Pudarnya Pesona Cleopatra, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahkan, beberapa novel yang syarat dengan syariat Islam itu sudah divisualisasikan dalam film layar lebar.

Tidak terbantahkan, karya-karya Kang Abik memang sukses di pasaran. Bioskop-bioskop Indonesia yang dipenuhi film horor pun semakin bersinar dengan datangnya film religi. Nuansa Islami layaknya sebuah oase dalam gurun perfilman Indonesia. “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat besar. Minimal, pesan-pesan moral itu mampu diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.

“Pesan moral yang ingin saya sampaikan tidaklah terlalu muluk. Saya ingin sekali membudayakan pergaulan remaja Islam yang sehat,” cetus lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu. Dia menjelaskan, tema cinta Islami memang menjadi konsentrasinya. Hal ini karena keprihatinannya terhadap pergaulan remaja yang mulai bebas dan keluar dari norma, khususnya norma agama.

Menurut Kang Abik, menyampaikan pesan moral kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan sangatlah penting. Berdakwah lewat media tulis dan visual misalnya. “Dengan hal-hal menyenangkan, secara tidak langsung masyarakat akan mengambil hikmah dan esensinya. Mereka juga tidak akan merasa digurui dengan cara ini. Jadi, sejak awal saya optimis bakal mudah diterima.”

Mengenai setting karya-karyanya, mayoritas memang mengambil latar belakang tempat di Mesir. Karena selain terkenal dengan peradaban muslim yang menakjubkan, Kang Abik juga mempunyai segudang pengalaman di negeri piramid ini. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang mengira kalau karya-karyanya itu merupakan pengalaman pribadinya.

“Kehidupan Fahri di Ayat-Ayat Cinta memang mirip dengan saya. Kehidupan kampusnya juga seperti pengalaman kuliah saya. Jus buah favorit Fahri juga sama dengan saya. Namun, pengalaman ta’aruf dengan Aisyah masih kalah dahsyat dengan pengalaman pribadi saya,” ungkap Kang Abik disambut dengan senyum manisnya.(niv/bah)

Berita Terkait