ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
03 Februari 2010, 13:02

Ultrassafiinah, Media Zine LDJ Teknik Perkapalan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ultrassafiinah bisa dikatakan media indie karena Ultrassafiinah dibuat secara swadaya oleh anggota LDJ Assafiinah. Sebenarnya,Ultrassafiinah merupakan salah satu media alternatif  untuk syiar. Tujuan dibuatnya Ultrassafiinah adalah untuk menghidupkan pers mahasiswa.  Selain itu, Ultrassafiinah  diharapkan dapat memberi warna islam ditengah banyaknya media yang beredar saat ini.

 â€œKami membuat media yang berlatar islam (Ultrassafiinah,red) guna mengembangkan metode dakwah yang selama ini didomainasi oleh kajian yang dirasa kurang efektif menggaet masa,” ungkap Pimpinan Redaksi (Pimred) Ultrassafiinah, Satria Nova .

Ultrassfiinah sendiri terdiri dari dua kata, ultras dan assafiinah. Kata Assafiinah diambil karena lembaga ini berada di dalam naungan LDJ Assafiinah. Kata ultras mengambil dari nama supporter sepakbola negeri pizza, ultras adalah kelompok suporter sebuah klub dengan loyalitas dan kecintaannya yang sangat tinggi untuk klubnya. “ Serta suporter yang sudah mempunyai sruktur management massa yang sangat bagus,” tutur mahasiswa yang biasa dipanggil Satria ini.

“Semangat loyalitas itulah yang memanggil kami, kami ingin membela dan menebarkan kedamaian islam,” tambah mahasiswa yang juga Sekretaris Umum LDJ Assafiinah ini.

Sistem manajement pada Ultrassafiinah juga sederhana. Setelah rapat redaksi untuk menentukan  tema, Pimred membagi tugas kepada para reporter untuk liputan. Setelah artikel selesai ditulis, artikel diedit dan diperiksa oleh redaktur. Kemudian dibuat layoutnya  oleh desainer, dan kemudian naik cetak.  Dan proses terakhir adalah penyebaran Ultrassafiinah ke pembaca.

Pendanaan Ultrassafiinah sendiri di dapat dari donatur dan dana pribadi para redaksi. Perbandingan dana dari donatur atau sponsor dan dana pribadi sekitar 50:50. “Kita mendapat dana dari donatur dan sponsor, terkadang juga kita menggunakan dana pribadi.” Ungkap mahasiswa asal Lamongan ini.

Sampai sekarang ultrassafiinah sudah menerbitkan empat zine. Pada edisi ketiga kemarin, Ultrassafiinah mengangkat tema kebangkitan LDJ di ITS dan lahirnya Forum Silaturahmi lembaga dakwah jurusan (FSLDJ). “Dengan bangkitnya LDJ di ITS diharapkan dakwah di ITS bisa maksimal,” ungkap Satria. Dan dengan FSLDJ juga diharapkan dakwah bisa terkoordinasi dan terorganisir secara baik, tutur mahasiswa yang juga menjadi Staff Departeman Syiar Keumatan JMMI ini.

Satria berharap Ultrassafiinah  bisa terus terbit setiap bulannya, minimal tiga bulan terbit dua edisi. “Disamping itu Kami juga berharap adanya pihak donatur ataupun pemasang iklan yang mau bekerjasama dengan Ultrassafiinah supaya bisa terus eksis,” ungkap Satria dengan rendah hati.(rik)

Berita Terkait