ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
10 Januari 2010, 10:01

Merdeka II Siap Berlaga di Mata Dunia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengusung tema Semangat Merah-Putih Nusantara, MC ITS benar-benar ingin menunjukkan kemaritiman Indonesia di mata dunia. Hal ini terlihat dari desain yang simpel dengan ukiran-ukiran indah khas nusantara. Nama kapalnya pun Merdeka. Bahkan, filosofi pembuatan kapal ini berkiblatkan dua tokoh wayang Jawa, Krisna dan Gatot Kaca.

Selain desain perahu yang khas Indonesia, Merdeka II juga mempunyai kelebihan dibanding perahu seniornya, Merdeka I. Merdeka II dibuat dengan bahan kayu mahoni pilihan yang didatangkan langsung dari Madura. Para mahasiswa pun dibantu tim ahli langsung terjun ke lapangan dalam pemilihan bahan. "Karena berbahan mahoni, maka kapal ini jauh lebih ringan sampai dua puluh persen dibandingkan Merdeka I yang berbahan jati," ujar Moh. Ardian W selaku ketua UKM MC ITS.

" Merdeka II mengambil filosofi Gatot Kaca dan Krisna untuk mencerminkan kekuatan, kecepatan, dan ketangguhan Indonesia," ungkap Pembantu Rektor III, Prof. Dr Suasmoro. Dia menambahkan, Merdeka II juga melambangkan kecakapan mahasiswa ITS dalam berkarya.

" Kami harus pintar manajemen waktu. Kalau tidak, Merdeka II tidak mungkin bisa terwujud," tandas Ardian. Pengerjaan ini dimulai sejak Juli 2009 dengan tim building 24 mahasiswa. Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan 2007 ini melanjutkan, pengerjaannya pun dibagi dalam berbagai pilihan shift harian. "Tiap hari ada lima orang yang mendapat jadwal, namun tidak jarang pula teman-teman diluar jadwal yang turut membantu. Oleh sebab itu Merdeka II cepat selesai." ungkapnya.

Berbagai pujian datang untuk tim MC. "Alumni Maritim Challenge adalah sarjana teknik sejati," tandas  Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D., MRINA. Pembina tim MC ITS ini bangga dengan kinerja anak bimbingnya selama ini. Daniel juga sangat optimis, tim MC yang akan diberangkatkan dalam Atlantic Challenge tersebut bakal pulang membawa piala kebanggaan bagi Indonesia.

Selain itu, Daniel juga memotivasi para mahasiswa. Postur tubuh orang Indonesia memang lebih kecil bila dibandingkan dengan orang Eropa dan Amerika. Namun hal tersebut bukanlah syarat mutlak dalam Atlantic Challenge. Hal ini disebabkan dalam perlombaan tersebut terbagi dalam sepuluh kategori. "Postur kita kalah, tapi teknik mendayung dan kekompakan kita lebih unggul. Paling tidak, tim MC Indonesia harus membawa piala dalam dua kategori," harap Daniel.(niv/nrf)

Berita Terkait