Kali pertama mendengar nama kendaraan ini mungkin terkesan aneh. Setelah ditelusuri ternyata nama ini sangat filosofis. "Nama ini diberikan oleh Pak Herman (Kajur Teknik Mesin Dr Ing Ir Herman Sasongko, Red.) dengan mengambil filosofi dari Sunan Kalijaga yang mampu berpindah cepat tanpa menghabiskan banyak energi berkat ajian Sapu Angin," tutur Muchamad Agus Setiawan selaku Manager Tim Mesin ITS.
Mahasiswa yang akrab disapa Agus ini berharap filosofi tersebut bisa merepresentasikan kendaraan yang mereka usung. Karena memang kompetisi yang dilaksanakan oleh perusahaan minyak kelas dunia ini bertujuan untuk mendapatkan terobosan baru kendaraan yang hemat bahan bakar.
Untuk mewujudkan hal itu, konstruksi bodinya dibuat Monocoque (bodi dan sasisnya menjadi satu) yang terbuat dari carbon glass. "Dengan desain seperti itu kendaraan akan menjadi lebih ringan," kata mahasiswa angkatan 2006 ini. Agus menambahkan, untuk engine-nya menggunakan mesin Honda GX 35 dengan bahan bakar gasoline.
Sampai tulisan ini dibuat, konstruksi bodi dan engine-nya sudah jadi dan sudah pernah diuji coba. "Tinggal dilakukan test drive yang akan dilaksanakan bersamaan dengan launching Sapu Angin di Kenjeran Park," paparnya.
Dalam launching yang akan dilaksanakan 11 Januari nanti akan dibagi menjadi dua sesi. Pertama akan dilakukan Stadium General oleh Rektor ITS dan CEO Shell Indonesia, Darwin Silalahi. Kemudian dilanjutkan dengan test drive di Ken Park Surabaya.
Dalam Shell Eco Marathon Asia 2010 ini, nantinya semua kendaraan dari berbagai negara akan diuji dalam dua kategori yakni Prototype dan Urban Concept. Sesuai dengan levelnya, kompetisi ini juga diikuti negara-negara dari Asia. Tercatat yang sudah mendaftar ada Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand, Pakistan, India, Taiwan, China, Iran dan beberapa negara lainnya.
Berkaca dari sengitnya persaingan yang ada, Tim ini tidak memasang target muluk-muluk. "Minimal bisa menjadi juara dari Tim Indonesia," ungkap pria asal Sidoarjo ini. Apalagi kompetisi ini baru kali pertama dilaksanakan di Asia.
Agus menuturkan, setidaknya Tim Mesin ITS bisa menunjukkan kontribusi dalam ajang Internasional ini. "Dengan mendesain kendaraan hemat bahan bakar, di sini kita mencoba mengatasi kelangkaan energi dan meminimalisasi dampak global warming," pungkasnya. (hoe/mtb)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung