ITS News

Senin, 15 Desember 2025
01 Januari 2010, 14:01

Pak johar ganteng

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pemahaman ini kemudian berkembang pada era-era berikutnya. Hingga saat ini, julukan selebritis juga diberikan kepada orang-orang terkenal lainnya, seperti tokoh-tokoh negara, politik, budaya, olahraga, seni, dll. Dengan merujuk pada definisi selebriti di atas, rasanya tidak berlebihan apabila kita mengatakan bahwa insan dalam dunia pendidikan tinggi, entah itu dosen, staf non-akademik atau mahasiswa, yang memiliki prestasi dan/atau karya-karya fenomenal yang bermanfaat bagi masyarakat, patut dijuluki sebagai selebritis pula. Secara spesifik, hal ini berarti mahasiswa ITS yang telah berhasil mempersembahkan karya-karya fenomenal, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, dapat dikategorikan sebagai selebritis. Mereka pantas mendapatkan publisitas yang setingkat dengan para selebritis di atas.
Dalam konteks ini, mahasiswa yang belum mencapai prestasi tersebut harus berupaya untuk menjadi selebritis.
Selebritis pada umumnya dicirikan dengan cara berpenampilan menarik, bersikap sopan, berbusana rapi dan memiliki aura percaya diri yang memancar. Untuk menjadi selebritis, mahasiswa pun seharusnya juga memiliki ciri-ciri tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, mahasiswa harus membiasakan diri untuk berpenampilan menarik dengan berbusana rapi, bersih dan berbau harum, bukan sebaliknya. Ada beberapa cerita dari alumni bahwa beberapa lulusan ITS gagal mendapatkan pekerjaan hanya karena pada saat tes wawancara, mereka tidak berpenampilan menarik. Yang berbusana muslimah juga demikian, seharusnya mengenakan kerudung yang bersih, harum dan tidak kumal, serta selalu ingat bahwa baju yang tertutup rapat akan cenderung menimbulkan bau badan.

Oleh karena itu, janganlah lupa menggunakan pewangi untuk badan. Kebiasaan berpenampilan seperti itu, akan menjadi modal yang sangat penting ketika mahasiswa nanti setelah lulus harus menjalani tes wawancara untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, mahasiswa harus mempertimbangkan apa yang saya sebut sebagai ”Cinderella Syndrome”. Untuk mendapatkan Sang Pangeran, Cinderella harus berbusana layaknya sebagai seorang Puteri. Artinya, untuk meyakinkan calon pemberi pekerjaan, seseorang harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan yang akan dimasukinya.(m1)

Berita Terkait

ITS Media Center > Berita Utama > Pak johar ganteng