Menara yang dibuat bukanlah sembarang menara. Aturannya, konstruksi menara harus memiliki tinggi 1 meter, dimensi bawah berukuran 25 cm x 25 cm, serta tak menghabiskan lebih dari 450 stick es krim dan 30 tusuk sate. Peserta diberi waktu selama 4,5 jam untuk menyelesaikan tower buatannya. Kriteria penilaian difokuskan pada estetika, ketepatan ukuran, efisiensi bahan, dan nilai kekuatan.
"Kompetisi ini memang dibuat menantang. Harapannya, para pelajar mampu menunjukkan kreatifitas dan potensi yang mereka miliki," tutur Mukti Ikhwanus Shofa, Ketua Panitia TCC 2009. Di samping itu, imbuhnya, kompetisi ini juga bertujuan memperkenalkan dunia Teknik Sipil kepada pelajar sekolah menengah.
Ketatnya persaingan TCC 2009 cukup terasa. Sedikitnya tujuh tim harus terdiskualifikasi dalam kompetisi ini. Hal itu dikarenakan tower yang dibuat tidak memenuhi kriteria sehingga tidak masuk dalam tahap pengujian beban.
Tahap pengujian beban merupakan tahap yang paling ditunggu. Tower yang dibuat dari masing-masing tim diuji satu per satu oleh tim penguji. Caranya, beban vertikal diberikan secara bertahap di atas bidang pembebanan yang telah disediakan hingga tower tersebut hancur. Apabila tower telah runtuh, maka itu dicatat sebagai beban maksimum yang dapat ditahan tower.
Dan saat pengujian beban inilah, konstruksi tower tim SMKN 5 Surabaya berhasil membuat juri, panitia, dan penonton terpukau. Betapa tidak, konstruksi yang mereka buat berhasil menahan beban hingga 297,25 kilogram. Kelebihan konstruksi tower yang mereka buat terletak pada siku yang tepat.
Dengan hasil ini, rekor TCC 2008 yang diukir oleh SMAN 3 Lamongan yakni beban seberat 293,617 kg, berhasil dipecahkan. Juara baru pun lahir. Bahkan, SMK 5 Surabaya memborong tiga juara sekaligus. Praktis, sekolah lain pun tidak kebagian.
Untuk diketahui, peserta TCC 2009 adalah para pelajar yang berasal dari SMA / SMK di Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Tanggulangin, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (GERBANGKERMATASUSILA). Ada pula tambahan dari Malang.
"Secara keseluruhan acara ini sudah cukup baik. Meski ada beberapa masalah yang timbul tapi dapat segera terselesaikan. Yang menggembirakan, TCC tahun ini mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,†tutur Tri Susanto, Presiden BEM D3TekSi ITS memberikan komentarnya. (m12/m13/fay)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung