Dalam sambutannya Direktur PENS-ITS, Ir Dadet Pramadihanto MEng PhD mengungkapkan harapannya agar acara ini dapat memperkenalkan peluang bisnis di dunia teknologi khususnya bidang robotika. “Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan dunia robotika ke masyarakat umum,” ungkap Dadet.

Pada acara ini, panitia menghadirkan Dr Ir Endra Pitowarno MEng sebagai pembicara pertama dan dilanjutkan oleh Drs Soehardjoepri MSi. Seminar yang dimoderatori oleh Ir Didik Setya cukup mengundang antusias dari mahasiswa ITS dan masyarakat umum. Ini terlihat dengan penuhnya Gedung Teater PENS-ITS.

Pada kesempatan ini pembicara pertama, Dr Ir Endra Pitowarno MEng membagi pengetahuannya di bidang teknologi, khususnya robotika. Dosen Teknik Mekatronika PENS-ITS ini menjelaskan bahwa robotika merupakan peluang bisnis yang sangat besar, karena pangsa pasarnya tidak bisa direbut oleh pedagang murni.

Menurutnya, pembuatan robot itu sangat rumit dan tidak semua orang tidak bisa menguasainya dengan baik, tambah Endra. Endra menjelaskan meniru pembuatan robot pun memerlukan keahlian khusus. “Bisnis robot itu tidak sama dengan bisnis pisang goreng, kalau pisang goreng sekali makan, kita bisa meniru pembuatannya,” jelas Endra didepan peserta seminar. Mahasiswa ITS mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi, hal inilah yang harus dimanfaatkan dengan baik, lanjut Endra.

Senada dengan penjelasan Endra, Drs Soehardjoepri MSi mengungkapkan  banyak mahasiswa yang mampu memproduksi alat–alat dengan teknologi canggih, namun kesulitan dalam memasarkannya. “SDM kita hanya mampu membuat, namun dalam hal marketing, kemampuan mereka masih kurang,” ungkap pria yang juga pengusaha ini.

Untuk memberi semangat peserta seminar, pria yang juga berprofesi sebagai dosen Matematika ITS ini, membagikan pengalaman tentang bisnis–bisnis yang telah ia tekuni semenjak semester pertama kuliahnya, mulai dari karir pertamanya menjadi office boy sampai ia mampu menjadi pegusaha sukses seperti sekarang.

“Hidup itu seperti grafik sinusoidal, kadang diatas, kadang di bawah, dan hal yang terpenting dalam hidup kita adalah menjaga bagaimana supaya grafik ini tidak menjadi minus,” papar pria yang akrab dipanggil Jupri ini. (m5/fn)