Taufan, sapaan akrab Taufan Harsilo Ardhinata tidak menyangka bahwa dirinya terpilih menjadi mawapres PENS-ITS 2009. Pria kelahiran 2 Januari 1989 ini mengaku bahwa dirinya tidak terlalu berharap menjadi juara karena kualitas persaingan yang sangat ketat. Namun, dengan segenap prestasi yang Taufan peroleh sebelumnya, mampu menghantarkannya menjadi mawapres. “Awalnya, saya cuma coba – coba, mumpung ada kesempatan, syukur alhamdulillah sekali bisa juara pertama,†ungkap putra dari pasangan Sugeng Wihardjo dan Susilowati ini.
Perjalanannya menuju gelar Mawapres dimulai ketika ia membaca pengumuman akan diadakannya seleksi Mawapres PENS-ITS di mading kampus. Setelah mengetahui persyaratannya, pria yang biasa menjari instruktur dalam berbagai pelatihan di EIC ( EEPIS Information Center ) PENS-ITS ini mulai mengumpulkan persayaratan – persayaratan, salah satunya adalah persyaratan karya ilmiah.
Namun dalam memenuhi persayaratan seleksi mawapres ini, tidak ada kesulitan yang berarti baginya, sebab lulusan SMAN 2 Madiun ini, telah mempunyai rencana tentang penciptaan teknologi programming pada sistem parkir tersebut. Sehingga, sewaktu diadakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini Taufan, tinggal membentuk rencana–rencana tersebut menjadi karya ilmiah yang lebih sistematis.
Pada pengumuman seleksi awal, pria yang hobi membaca komik ini terpilih menjadi salah satu dari delapan peserta terpilih lainnya menyingkirkan puluhan calon Mawapres PENS-ITS. Selanjutnya dari delapan calon Mawapres ini akan mengikuti tes seleksi akhir untuk menentukan Mawapres 2009.
Dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini, tim juri mengadakan tes akhir yang meliputi presentasi karya ilmiah dan wawancara. “Perasaan ku gugup ga karuan waktu presentasi dan wawancara, karena tanpa pemberitahuan sebulumnya tes wawancara ternyata memakai bahasa Inggris,†ujar Taufan. Namun, semua itu tidak menghalangi langkahnya untuk menjadi Mawapres 2009, karena semua pertanyaan dari dewan juri ini dapat Taufan jawab dengan baik.
Beberapa hari setelah tes wawancara, hasil dari seleksi Mawapres diumumkan. Pria yang doyan makan nasi goreng ini, kaget bukan main ketika tahu ia memenangkan kompetisi Mawapres ini. “Aku kaget banget, apalagi aku tahu pengumumannya dari temenku yang kebetulan melihat pengumuman di mading,†tandas Taufan gembira.
Selain menjadi Mawapres, banyak prestasi yang telah ia raih, seperti dua tahun berturut – turut menjadi juara LCGK (Lomba Cipta Game Edukasi ) tahun 2008 dan 2009. Selain itu Taufan juga menjadi wakil PENS-ITS dalam final Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi (GEMASTIK 2009) Tingkat Nasional. “Namun lomba yang paling berkesan buat saya adalah mewakili PENS-ITS dalam ACM – ICPC Programming Contest Regional ASIA,†lanjut anak sulung dari 3 bersaudara ini.
Salah satu karya lain yang dibuat adalah Rangkaian Series of Visual Basic 9.0 And SQL Server 2005 Tutorial berbentuk ebook dan CD video tutorial bersama Tim dari Microsoft Innovation Center ITS. Pria asal ponorogo ini, juga menjadi ketua dari Microsoft Study Community dan sekaligus menjadi Microsoft Student Partner (MSP)–Indonesia.
Dalam kesehariannya, pria yang berkali-kali meraih IP terbaik di kelasnya ini, terkenal sebagai mahasiswa yang ramah dan pintar. Bahkan tidak jarang Taufan sering memberikan traktiran kepada teman-temannya jika mendapatkan hadiah dari kompetisi yang diikutinya. (m5/fn)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,