Mawapres Best Student School, begitulah kepanjangan dari M-BESS. Sesuai dengan namanya, program M-BESS berbentuk seperti sebuah sekolah tetapi dengan calon-calon Mawapres ITS sebagai muridnya. Rencananya M-BESS ini akan di-launching maksimal Februari 2010 dan berakhir pada April 2010 mendatang. Sasaran program ini adalah mahasiswa ITS angkatan 2007 dan 2006, dengan pemerataan di setiap jurusan di ITS.
Materi-materi yang ada di dalam kurikulum M-BESS mencakup pembuatan curriculum vitae, penulisan karya tulis, pengembangan Bahasa Inggris, serta teknik presentasi. Materi tersebut akan disampaikan secara rutin setiap dua minggu sekali. Untuk materi yang akan disampaikan, tim perancang M-BESS berkaca pada universitas-universitas yang memang sudah memiliki dan menjalankan Sekolah Mawapres. “UI, IPB, dan Universitas Brawijaya sudah cukup lama merintis Sekolah Mawapres. Bahkan, di tingkat fakultas pun mereka memiliki Sekolah Mawapres,†jelas Alfian Syafaruddin Putra, koordinator tim perancang M-BESS.
Menurut mahasiswa yang akrab disapa Fian ini, M-BESS bertujuan untuk memaksimalkan peran Mawapres ITS dalam pemilihan Mawapres tingkat nasional. “Rencananya dalam waktu dekat ini, kami dari Ristek BEM ITS akan melaksanakan studi banding ke Universitas Brawijaya untuk melihat lebih dekat lagi tentang keberadaan Sekolah Mawapres di sana,†tambah Achmad Ferdiansyah, Menteri Ristek BEM ITS. Ferdi menjelaskan bahwa selama ini Ristek BEM hanya berhubungan sebatas email saja dengan pihak Sekolah Mawapres Universitas Brawijaya.
Di sisi lain, materi yang ada dalam kurikulum M-BESS tidak hanya disampaikan melalui kelas yang diadakan setiap dua minggu sekali. Namun, juga akan ada pendampingan bagi peserta M-BESS untuk memudahkan Ristek BEM ITS dalam mengarahkan dan memonitor para calon Mawapres. “Pendampingnya dipilih dari mahasiswa angkatan 2008 dan 2009,†tambah Fian yang merupakan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007. Sebelum diadakan launching M-BESS, Ristek BEM ITS juga akan menghelat training pengembangan diri yang akan menghadirkan Mawapres dan juri Mawapres tingkat nasional. Acara ini terbuka untuk seluruh mahasiswa ITS. Harapannya dengan diadakannya training ini mahasiswa ITS dapat termotivasi untuk berprestasi dan terus berprestasi.
Di akhir perbincangan, Menteri Ristek BEM ITS menyampaikan bahwa seorang Mawapres adalah mahasiswa yang prestasinya tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga dapat bermanfaat bagi orang lain. “Jika ia mampu mencapai A, ia juga harus menuntun orang-orang disekitarnya untuk mencapai A pula,†pungkas Ferdi sambil tersenyum. (m14/tyz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung