Setelah melalui proses penjurian yang cukup ketat, terpilihlah 24 tim sebagai finalis pada ajang Bussiness Plan Competiton oleh Tim Pengembangan Softskill ITS. Mereka yang terpilih sebagai finalis berhasil menyingkirkan sekitar 100 tim lainnya. Di Grand Final Bussiness Plan Competition yang dilaksanakan kemarin (10/12), 24 finalis tadi kembali diadu untuk mempresentasikan ide bisnisnya dihadapan enam juri yang berkompeten.

Adalah Endang Sudarsih SE M.Si, Drs Edy Subali MS, Ir Lantip Trisunarno MT, Thomas Ari Kristianto SSn, Ir Moh. Farid  DEA, dan Drs. Soehardjoepri M.Si yang dihadirkan sebagai juri. Sedangkan Dr. Ismaini Zain M.Si dan Drs. Zainul Asrori M.Sc  bertindak sebagai koordinator acara. Terselenggaranya acaranya ini juga tak lepas dari bantuan 10 orang mahasiswa Jurusan Statistika ITS selaku organizing comitee.

Salah satu koordinator acara Bussiness Plan Competition Drs. Zainul Asrori menyampaikan bahwa ada tujuh aspek yang menjadi penilaian utama pada kompetisi kali ini. “Analisa produk, analisa pasar, analisa produksi, personalia, analisa keuangan, tulisan dan presentasi, serta penilaian ketika sesi tanya jawab,” jelasnya.

“Saya berharap acara ini dapat memotivasi mahasiswa ITS untuk tidak hanya menjadi pegawai saja saat sudah lulus. Ciptakanlah lapangan kerja. Dan itu harus dimulai sejak masih duduk dibangku kuliah,” imbuh Dr. Ismaini Zain M.Si yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengembangan Softskill ITS.  “Hal itu pada akhirnya dapat menjadi kontribusi dalam pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia,”tambah dosen Jurusan Statistika ITS ini.

Acara Bussiness Plan Competition ini juga mendapat perhatian dari Menteri Riset dan Teknologi BEM ITS, Achmad Ferdiansyah. Di sela-sela kesibukannya, mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2006 yang akrab disapa Ferdi ini, menyempatkan diri untuk mengunjungi acara ini. Menurut Ferdi, Bussiness Plan Competition merupakan kegiatan yang sangat positif bagi mahasiswa ITS. “Apalagi sekarang memang sedang trend-nya enterprenuer. Tidak seperti kompetisi karya tulis yang hanya sebatas menggagas dan membuat saja, kompetisi ide bisnis juga dituntut untuk dapat menjual dan memasarkan. Disitulah kelebihannya,” pungkasnya.

Unik dan Kreatif

Tiga ide bisnis terbaik pada ajang Bussiness Plan Competition ini berjudul Dam’s Light, Ternakblog.com, dan Korekapi.

Dam’s Light yang dicetuskan oleh mahasiswa yang berasal dari D3 Teknik Kimia angkatan 2008 ini, merupakan modifikasi dari Damar Kurung yang merupakan kerajinan tangan khas Gresik. “Dam’s Light itu singkatan dari Damar Kurung’s Light. Alat ini mempunyai lima fungsi, aroma terapi, pengusir nyamuk, penerang, pewangi, dan bisa juga sebagai hiasan ruangan,” ujar Lailatus Sa’adah, ketua tim Dam’s Light. Lailatus dan tim rencananya akan menjual Dam’s Light seharga Rp 30 ribu rupiah dan Rp 8000 rupiah untuk refill-nya.

Sedangkan Muh Rashid Ridho dari Ternakblog.com mendefinisikan bisnis timnya sebagai bisnis jual beli domain. Ridho mengungkapkan bahwa sistem bisnisnya berupa melelang domain dari website yang sudah habis masa berlakunya kepada yang membutuhkan. “Trend bisnis online merupakan latar belakang utama kami mencetuskan Ternakblog.com. Karena bagaimana pun pebisnis online harus mempunyai domain,” papar mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2008 ini.

Satu lagi yang terbaik adalah Korekapi. “Korekapi adalah rumah desain,” ujar Agyl Candra selaku ketua tim Korekapi. Korekapi memproduksi hal-hal seputar desain, seperti jasa desain, fotografi, logo, video, dan yang lainnya. “Bedanya, kamu menerima pesanan 24 jam nonstop. Order jam dua pagi pun bisa,” tambahnya. Mahasiswa Despro angkatan 2005 ini juga menitipkan pesan untuk mahasiswa ITS agar tidak takut mencoba dan selalu mengembangkan kreativitas. (m14/tyz)