ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
10 Desember 2009, 11:12

Dinas Kebakaran Latih ITS Cegah Kebakaran

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengatasi bencana kebakaran tidak semudah yang dibayangkan. Banyak institusi berlomba-lomba mendirikan gedung demi menunjang kelangsungan pelayanan publik tanpa memperhatikan adanya exit fire yang memiliki peran penting. Oleh karena itu, setelah sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sekitar tiga tahun yang lalu, ITS dan Dinas Kebakaran melakukan pelatihan sebagai bentuk tindak lanjut kerjasama tersebut.

Pelatihan yang dilaksanakan pertama kali di ITS ini merupakan upaya pemerintah kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dalam hal kebakaran. Dimulai pada pukul 08.00, tak kurang 100 peserta hadir mengikuti acara tersebut. Peserta pelatihan tersebut meliputi Satuan Keamanan Kampus (SKK), karyawan UPT, dan karyawan dari setiap jurusan.

“Kerjasama ini berangkat dari satu asumsi. Respon time yang diberikan mulai dari mendapat informasi kebakaran sampai pasukan pemadam tiba di lokasi kebakaran hanya 18 menit. Padahal 18 menit tidak dapat mencakup semua wilayah di Surabaya,” tutur Mashuri SE MH.

Lebih lanjut, Kabiro Diklat Dinas Kebakaran kota Surabaya tersebut menjelaskan bahwa Dinas Kebakaran membutuhkan unit pelaksana teknis untuk mempersingkat respon time melalui beberapa cara. Diantaranya, mendekatkan jarak tempuh dengan mendirikan pos-pos pembantu unit di setiap wilayah. Sampai saat ini, Dinas Kebakaran telah memiliki lima unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yaitu Kenjeran (kawasan Surabaya utara), Rungkut (kawasan Surabaya Timur), Wiyung (kawasan Surabaya barat), Margomulya (kawasan Surabaya barat) dan Pasar Turi sebagai Dinas Kebakaran Pusat.

Pada pemaparannya, Mashuri juga menegaskan bahwa pelatihan ini memiliki kesinambungan sampai status pasukan pemadam kebakaran menjadi pasukan berani mati. “ITS ini memiliki lahan yang cukup luas. SDM juga ada. Jadi, kita berikan pengetahuan tingkat dasar seperti pencegahan dini saat terjadi kebakaran,” papar pria yang baru dua tahun menjabat sebagai kabiro ini.

Tidak hanya itu, alat sederhana yang digunakan untuk proses pemadaman kebakaran seperti hidran, selang, dan nosle serta sebab-sebab terjadinya kebakaran turut dikupas secara detail. Tujuannya tidak lain untuk membentuk sikap terbiasa dan tenang saat terjadi kebakaran.

Hal lain yang tidak kalah penting juga diungkapkan Kasie Pelatihan, P Lumban Gaol SH MM. “ITS itu memiliki luas lahan sekitar 180 hektar dengan 79 gedung. Kita tidak dapat membayangkan jika terjadi kebakaran. Oleh karena itu, infrasruktur perlu diperbaiki. Kita perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten,” ungkap Lumban.

Diharapkan nantinya dapat didirikan pos pembantu unit di kawasan ITS, tepatnya di Jl Arif Rahman Hakim. “Semoga nantinya di ITS ini banyak sukarelawan kebakaran, mobil kecil pemadam kebakaran serta sumber air di semua titik,” harap Lumban. (m3/yud)

Berita Terkait