Karya dari dua mahasiswa ITS yang berhasil menang dalam perlombaan Tugas Akhir (TA) tingkat nasional juga turut dipamerkan dalam acara ini. Mereka adalah Putri Anugeraheni dengan karya desain Children’s Hospital dan Iwan Adi Wirawan dengan (redesign) Terminal Penumpang Bandara Internasional Juanda. Dua karya tersebut bersanding bersama karya TA terbaik jurusan Arsitektur ITS yang dikumpulkan sejak tahun 2001.
Tak hanya berpartisipasi dalam mengisi pameran, ternyata keahlian mahasiswa Arsitektur ITS juga tampak dalam acara ini. Hal ini terbukti dengan melajunya dua tim mahasiswa dalam final lomba desain rumah tinggal yang murah, produktif dan hemat energi. Dua kelompok tersebut adalah Bale Bengong dan Berugaq.
Bale Bengong dan Berugaq berhak mempresentasikan hasil rancangan inovasi meraka di hadapan para juri. Kelompok Berugaq yang terdiri dari Fahmi Adiba, Qurrotul Aini dan Siti Hanifah, ini mempersiapkan rancangan rumah tinggal bagi real estate di daerah Juanda, dengan sistem sirkulasi udara model baru.
"Genteng banyak menyerap panas lalu disalurkan ke plafon. Ini bisa membuat rumah terasa panas. Karena itu kami mempunyai ide untuk menghubungkan sistem ventilasi dengan plafon," jelas Siti Hanifah, mahasiswa semester tiga ini.
Berbeda dengan tim Berugaq, Bale Bengong yang terdiri dari mahasiswa semester tujuh yaitu Bayu Dwi Laksana, Muh Faris Alifandi dan Imaduddin Ibrahim, merancang sebuah rumah tinggal murah yang materialnya terdiri dari conblock, dipadu dengan botol minuman soft drink di antara celah-celahnya.
"Kami namai desain rumah ini dengan Bloktol, perpaduan conblock dan botol soft drink ini berguna untuk menangkap sinar matahari sehingga memungkinkan pencahayaan alami yang optimal di dalam rumah," tutur Bayu Dwi Laksana, salah satu anggota tim.
Selain lomba dan pameran, Architecture Expo juga mengadakan seminar bedah desain serta pelatihan strata bagi lulusan S2 dan S3 Arsitektur yang membahas tentang perijinan bangunan, desain mal dan juga siasat menjual jasa arsitek.
Ditemui d sela-sela acara, Ketua Panitia acara HUT IAI 2009, Ir Maz Tri Indrawanto MSP berharap bila pameran serta lomba desain dalam Architecture Expo ini dapat menginspirasi banyak orang untuk dapat membuat desain rumah yang lebih baik dan nyaman.
“Kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa ilmu arsitektur bukan hanya untuk kalangan menengah ke atas, tapi kita juga untuk kalangan menengah ke bawah,†jelasnya.
Selain Architecture Expo, IAI juga akan menghelat beberapa acara baru yang menarik. Tepat pada tanggal 20 Desember nanti, IAI akan memberi apresiasi terhadap bangunan lama kota Surabaya. Lewat acara Blusukan Nang Kuto Lawas, para arsitek akan mengamati bangunan kota lama.
"Acara ini bukan hanya sekedar jalan-jalan, tapi juga mengamati dan mencermati kota lama, nanti akan ada juga acara menggambar dan sketsa. Kami ingin menunjukan bahwa arsitek masih tetap peduli pada nilai seluruh bangunan di kota," jelasnya.(m6/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung