Eka mencari kupon bekas sejak jam sepuluh pagi. Ia berjalan berputar-putar lapangan untuk menemukan kertas kupon yang dibuang pemiliknya. Bukan pekerjaan yang mudah memang, karena kupon yang berwarna hijau dengan mudah tersamar di antara rumput.
Kupon-kupon itu adalah kupon yang ditinggalkan pemiliknya. Entah jatuh atau dibuang. “Ada yang punya ibu-ibu, karena bawa anak, mereka malas nunggu pengumuman hingga selesai.†kata Eka.
Namun Eka tidak sendiri. Mahasiswi Teknik Kimia ini mengkoordinir tiga temannya yang lain untuk ikut mencari. Pembagian daerah pun mereka lakukan, agar semua areal lapangan bisa tersisir sempurna. “Pokoknya semua kupon yang jatuh kami ambil,†kata Eka. Semangat itu menular, tiga teman karibnya pun giat menyisir lapangan. Setiap kupon yang tampak di depan mata mereka ambil. Cuek. Mereka punya satu tujuan yang sama, mungkin dewi fortuna akan datang hari ini.
Setelah ratusan kupon mereka kumpulkan, kertas-kertas kecil persegi itu dibagi sesuai dengan nomor yang tertera, yang angka depannya sama dijadikan satu. “Biar kita gampang cocokin sama nomor undian di papan mas,†ujar Wildan Habibi, teman Eka.
Adalah Wildan yang pertama kali mencoba mencocokan. Matanya teliti menelusuri ratusan angka yang tertera di papan kayu. Ada 200 hadiah yang ditawarkan, mulai dari rice cooker, sepeda angin, hingga laptop dan sepeda motor. Setiap tahun, acara Jalan Santai Dies Natalis ITS memang bertabur hadiah. Semua rata dibagi kepada peserta. Baik peserta dari civitas akademika maupun peserta umum. Wildan tegang, angka dari kupon yang dikumpulkannya belum juga cocok.
Tidak lama kemudian Wildan tersenyum. Untuk pertama kalinya sebuah kupon cocok dengan angka yang dipajang. Mahasiswa asal Sidayu, Gresik, ini langsung menuju tempat panitia. Mencoba memastikan angka yang keluar di papan adalah angka yang sama dengan kupon yang ditemukannya. Klop, angkanya benar, Wildan pun membawa pulang kipas angin. Cosmos 2-in-1.
Melihat keberuntungan yang diraih Wildan, tiga teman lainnya pun tergugah. Eka, Herlina, dan Dwi makin giat menyusur angka-angka di papan. Sebuah kupon ternyata kembali cocok, mereka girang, sebuah magic com Miyako warna hijau bisa mereka bawa pulang.
Siang itu saat matahari tepat di atas, empat orang mahasiswa ITS yang kreatif itu berkumpul di taman BAAK. Merayakan kemengan kecil mereka hari ini. Wajah mereka yang berminyak tidak tampak lelah, yang ada hanyalah kegembiraan. “Pokoknya tahun depan kami bakal cari kupon lagi!†kata Eka bersemangat. Tiga temannya mengangguk setuju, lalu tertawa cekikikan.
Di tengah kebahagiaan yang meluap, Ana dan Alif, dua orang senior mereka lewat.
“Wah gimana, dapet apa aja?†tanya Alif.
“Magic com sama kipas mbak.â€
Eka dan kawan-kawan berencana untuk menjual kembali magic com dan kipas angin tersebut. Tentu saja dengan harga yang lebih murah. Uangnya dikumpulkan, lantas dibagi rata. “Uangnya buat pulang mas, mudik Idul Adha.†(ap/jie)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi