Kompas, kata itu mungkin sudah familiar di telinga kita. Namun Kompas yang satu ini bukanlah nama salah satu lembaga pers nasional atau nama alat untuk mencari arah mata angin, melainkan Komunitas Pemuda Sepuluh Nopember. Komunitas yang baru terbentuk dan masih beranggotakan beberapa himpunan mahasiswa di ITS ini tadi malam menggelar launching perdananya di depan kantin pusat lama.
“Latar belakang terbentuknya forum ini sangat kompleks, semangat hari pahlawan dan sejarah ITS sendiri diantaranya,†ungkap Asurandi, salah satu pimpinan Kompas. Menurutnya, Semangat kepahlawanan arek suroboyo memang harus ditanamkan pada setiap individu, terutama untuk mahasiswa kampus perjuangan ini.
Andi, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kalau mereka merasa akhir-akhir ini idealisme mahasiswa sudah mulai menurun drastis. Bahkan, Andi berani mengatakan kalau pergerakan mahasiswa jaman sekarang hanya sekedar rutinitas yang kehilangan ruh. “Karena nggak ada ruhnya itu, maka apapun aksi mereka serasa hampa makna,†tegas mahasiswa Fisika FMIPA ini.
Karena latar belakang tersebut, Andi beserta beberapa himpunan mahasiswa jurusan di ITS sepakat mendirikan forum tersebut. Jurusan-jurusan itu diantaranya adalah Teknik Material dan Metalurgi, Teknik Perkapalan, Desain Produk Industri, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Geomatika, serta Poloteknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Selain itu, teman-teman yang dulu sempat tergabung dalam komunitas anak kantin juga turut andil bagian di dalamnya. Mereka berharap mampu merealisasikan aspirasi mahasiswa yang kurang didengar.
Pada malam perdana peluncurannya, Kompas menggelar pertunjukan spektakuler yang mampu membius perhatian peserta. Diantaranya adalah musikalisasi puisi, teaterikal oleh UKM tiyang alit, pemutaran film indie yang bertemakan kepahlawanan, narasi, serta film pendek tentang perjuangan arek-arek pada sepuluh Nopember puluhan tahun silam. “Pokoknya semuanya bertajuk perjuangan dan kepahlawanan,†sahut Andi.
Selain acara pagelaran yang bertema kepahlawanan, malam itu juga sempat digelar diskusi mahasiswa tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). “Inti dari komunitas ini adalah sebagai forum diskusi mahasiswa. Supaya mahasiswa Indonesia ini melek dunia dan tahu permasalahan yang sedang melanda negeri tercinta. Nggak cuma sekedar kuliah-pulang kuliah-pulang,†Tandas Andi.
“Harapan kami tidak muluk-muluk kok. Kami hanya ingin ada wadah untuk menyalurkan aspirasi bagi kami. Sehingga ruh idealisme mahasiswa itu berfungsi sebagaimana mestinya.†ucapnya mantap. (niv/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung