ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
06 November 2009, 21:11

Jadikan JMMI Sebagai Tauladan Mentoring Se-Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hasan, panggilan akrabnya, terpilih sebagai Ketua JMMI periode 2009-2010. Pemuda asal Lamongan ini memang terkenal santun dan sering dijumpai di sekitar Masjid Manarul Ilmi ITS. Sejak mahasiswa baru, Hasan memang sudah sering memimpin beberapa kegiatan kerohanian di kampus.

Kepemimpinannya akan kembali diuji di JMMI. Ia pun telah menyiapkan beberapa terobosan baru. "Visi JMMI ke depan adalah menjadikan JMMI ITS sebagai teladan mentoring di Indonesia. Karena peluang kita menuju visi itu sangat besar," ungkap mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2006. Hasan menambahkan, banyaknya peluang itu tidak hanya berasal dari dalam saja, namun juga tidak sedikit dukungan yang berasal dari pihak luar.

"Peluang ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pihak Rektorat ITS. Dukungan dosen-dosen serta Tim Pembina Kerohanian Islam (TPKI) juga tidak kalah seru," imbuh pria kelahiran 2 Oktober 1988 ini. Selain itu, sistem mentoring JMMI ITS sebagai acuan Lembaga Dakwah Kampus tidak hanya di ruang lingkup Surabaya saja, namun sudah sampai ruang lingkup nasional.

"Bahkan pada tahun 2006, JMMI ITS pernah menjadi Badan Pelaksanaan Mentoring di Indonesia." imbuh mahasiswa yang gemar membaca ini.

Untuk mencapai visi tersebut, Hasan beserta seluruh jajaran pengurus JMMI pun sudah merumuskan berbagai strategi. Selain menjadikan mentoring sebagai pendampingan mahasiswa baru supaya berakhlak mulia, berakidah lurus, dan intelek, JMMI juga akan mengembangkan sentralisasi media dan semakin mempererat ukhuwah antar lembaga. Ia akan berusaha menggandeng semua institusi Islam yang berhubungan untuk memajukan mentoring dan program kerja lainnya.

 "Untuk menjaga ukhuwah tersebut, kami akan selalu berusaha untuk terus menjalin hubungan baik dengan pihak intern maupun ekstern. Pihak intern seperti pihak yang berhubungan langsung dengan JMMI. Sedangkan ekstern adalah pihak luar yang juga punya andil besar dalam memajukan dakwah di ITS," jelasnya.

Periode ini memang agak sedikit berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Pasalnya, periode reformasi bentukan MA XIX ini hanya akan menjalankan amanah selama enam bulan. Hal ini dikarenakan sempat terjadi keterlambatan dalam reformasi periode setahun sebelumnya. "Hal ini kami tujukan untuk menyamakan dengan lembaga-lembaga yang lain pada reformasi ke depan," tegas kolektor buku agama ini.

"Untuk struktur JMMI kali ini memang ada sedikit perbedaan. perbedaan itu adalah bersatunya dua departemen, yaitu Dept. Peduli Umat dan Syiar, menjadi sebuah Departemen Syiar Keumatan." jelas mahasiswa pecinta manga dan anime Jepang ini. Dia menambahkan, kedua departemen ini digabung untuk mengoptimalkan kinerjanya.

Hasan sendiri menaruh harapan yang cukup besar untuk JMMI kedepan. "Saya pribadi ingin sekali mengembalikan citra Lembaga Dakwah Kampus sebagaimana fungsinya, bukan hanya sekedar event organizer," ungkap pemilik motto memberi sama dengan menerima ini. (niv/bah)

Berita Terkait