ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
01 November 2009, 19:11

Kedatangan Nuh Kejutkan Alumni Teknik Elektro

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak ada satu orang pun yang menyangka Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA akan hadir pada acara Nostalgia Bersama Perintis dan Sesepuh Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS. Hal ini mengingat kesibukannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional yang baru di Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Saya baru menghubungi Pak Nuh habis subuh tadi. Itupun hanya lewat SMS," papar Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS, Ir Mochamad Ashari M.Eng PhD.

Namun tiba-tiba pukul 10.30 dengan berbalut kemeja batik warna biru, Nuh datang bersama dua pengawalnya. Spontan, semua hadirin yang melihatnya langsung menyambut kedatangan alumni Teknik Elektro angkatan delapan belas ini. Dengan datangnya Nuh dalam acara nostalgia tersebut, susunan acara pun sedikit diubah dengan menambahkan sambutan dari Nuh.

"Saya tidak pernah bermimpi jadi apapun, karena saya ini mengikuti "mahdzab nasibiyah". Jadi apa saya nanti ya mengikuti nasib saja. Apalagi IPK saya hanya 2,54. Kalau nasib saya jadi menteri ya sudah, tidak bisa ditolak," kelakar Nuh dalam sambutannya.

Menurut Nuh, saat masih berstatus mahasiswa, belum terlihat akan menjadi apa orang itu nantinya. Meskipun berperawakan tinggi-besar dan tampan, belum tentu masa depannya bagus.

"Jadi Bapak-Ibu kalau cari mantu jangan liat yang gede ngganteng (gagah dan tampan, red). Mungkin yang ketok klumus gak mbejaji bisa jadi ngrejekeni (yang kelihatannya kusam ternyata membawa banyak rejeki, red)," lanjut Nuh masih dalam suasana canda.

Pada kesempatan tersebut Nuh pun menceritakan tantangannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Menurutnya, Departemen Pendidikan Nasional selalu menjadi sorotan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu anggarannya yang paling besar dan concern masyarakat terhadap masalah kependidikan.

"Anggaran untuk Diknas sekitar 209 Trilyun. Setelah dibagi-bagi dengan Departemen Agama dan sebagainya, menjadi 62 Trilyun," tambah Nuh. Bagi Nuh, angka ini terbilang cukup besar, apalagi dibandingkan anggaran Depkominfo yang hanya 2,4 Trilyun rupiah. Dengan dana yang sangat besar itu, Nuh merasa sangat perlu untuk berhati-hati.

Selain itu, concern masyarakat terhadap dunia pendidikan pun menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi Nuh sebagai Mendiknas, terutama mengenai pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Nuh mengatakan bahwa perkara UN selalu ramai diperdebatkan. Banyak pihak yang mempertentangkan UN. Namun bagi arek suroboyo asli ini, UN tidak perlu dipertentangkan. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana melaksanakan UN dengan baik.

Di sela-sela acara, Nuh berkali-kali diajak foto bersama, termasuk oleh mahasiswa Teknik Elektro dan kelompok musik pengisi acara. Meski ajakan foto bersama terus bergulir, Nuh tidak menolak dan menanggapinya dengan tersenyum.(taw/bah)

Berita Terkait