ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Oktober 2009, 15:10

10 Tips Kreatif Ala CONCEPT

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Creativepreneur adalah bentuk lain dari interpreneur yang berawal dari sebuah ide kreatif dan inovatif. Ide ini kemudian dijalankan dengan penuh komitmen dan inovasi," ungkap Djoko. Dalam melaksanakan crestivepreneurship juga dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko yang mungkin saja terjadi.

Di dalam sharing yang tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa desain dan arsitektur ini, Djoko membeberkan tips-tips How to Be Creativepreneur kepada semua peserta. "Hal penting pertama adalah inovasi. Karena, Inovasi merupakan hati dan jiwa dalam bisnis industri kreatif," ujarnya.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kreativitas. Namun, hal tersebut tidaklah berarti tanpa adanya kerja keras dan kesinambungan dalam berusaha mencari inovasi. Begitu pentingnya kedua hal itu, sampai Djoko mengibaratkannya sebagai satu kesatuan. "Kreativitas bagaikan mata pisau sebuah industri, semakin lancip maka semakin bagus. Sedangkan kerja keras bagaikan gagangnya. Tanpa gagang, pisau sulit dioperasikan" tegasnya.

Selain ketiga hal pokok yang disebutkan diatas, masih ada tujuh hal lain yang perlu diperhatikan. "Mengerti dan mengetahui taste pasar itu wajib dimiliki oleh seorang creativepreneur," tegasnya penuh keyakinan. Sikap tidak pantang menyerah juga harus disisipkan di dalamya.

Dalam memulai bisnis kreatif itu juga dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko. "saat membuat kesalahan, jangan pernah takut dan jatuh terpuruk. Malah sebaliknya, kita harus berani bangkit dan mengambil pelajarannya," katanya. Djoko menambahkan, pelaku bisnis dunia kreatif juga harus mengerti roleplay Work hard, pause and play. "Tujuannya adalah supaya kita tidak terjebak dalam rutinitas bisnis yang itu-itu saja. sekali-kali juga dibutuhkan waktu untuk mengambil jarak pandang, mencari kesalahan, berhenti, mengamati, dan berinovasi." ungkapnya.

"Mengerti timing yang tepat juga tidak kalah pentingnya." tambahnya. Kita harus mengetahui kapan waktu yang paling strategis untuk bergerak.

Strategi dalam pemasaran juga harus tepat, khususnya dalam penjualan dan masalah harga. "Jangan menjual bisnis kreatif terlalu murah, karena pada akhirnya kita akan merasa bagaikan pekerja rodi. Jangan pula terlalu mahal kalau tidak ingin customer kabur," ujarnya. Beberapa peserta juga sempet meluncurkan beberapa pertanyaan mengenai strategi tarif itu. Dengan santai, dia menjawab "kalau bisa dijual mahal, why not ?".

Tips terakhir adalah bekerja dengan niat yang baik. "Hal ini sangat penting lho. Mengerti bahwa apa yang dikerjakan adalah hal baik dan memberi manfaat itu akan memberi kita kekuatan kalau sedang down," ungkapnya.

Dalam seminar singkat yang bertempat di pascasarjana tersebut, terlihat antusiasme mahasiswa yang begitu besar. Buktinya, tercatat puluhan peserta dari berbagai fakultas dan jurusan di ITS. Nazala Harish Hardiansyah salah satunya. "Sharing dengan Concept asyik juga ternyata. Selain gratis, seminar ini juga banya memberi inspirasi buat saya," cetus mahasiswa Desain produk industri ITS ini. (niv)

Berita Terkait