Sebagai salah satu bentuk kerja sama ITS dengan universitas lain dari berbagai negara sahabat. ITS pun memberikan peluang bagi mahasiswa dari berbagai negara sahabat yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di ITS. Tak terkecuali untuk tahun ini. Tepatnya akhir bulan Oktober nanti, ITS akan kedatangan enam mahasiswa asing (mahasiswa internasional) dari negara Lesotho, Ethiopia, Bangladesh, Pakistan serta Thailand.

Oleh karena itu, ITS telah menyiapkan berbagai program untuk membantu mahasiswa internasional selama berada di ITS. “Tentunya mereka memerlukan proses penyesuaian dengan lingkungannya yang baru. Kami sudah menyiapkan program orientasi kepada mahasiswa internasional ini sehingga nantinya dapat membantu mereka selama belajar di ITS,” jelas Ketut Buda Arthana, Ketua International Office ITS.

Adapun berbagai program itu diantaranya adalah pengenalan tentang ITS yang dilangsungkan pada hari pertama kemudian dilanjutkan pengenalan dengan kota Surabaya di hari selanjutnya. Setelah itu pada delapan bulan pertama, ITS mengharuskan mahasiswa internasional tersebut mengikuti kursus bahasa Indonesia dan terakhir matrikulasi selama empat bulan.

“Diharapakan dengan adanya kursus bahasa Indonesia ini, mahasiswa internasional tersebut dapat lebih mudah berkomunikasi selama studi di ITS. Karena nantinya mereka akan lebih banyak berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, tak terkecuali untuk tesis mereka kelak,” ungkap dosen Sistem Perkapalan ini.

“Sebenarnya kita patut bersenang hati. Karena dengan adanya mahasiswa internasional ini, secara tidak langsung mereka telah menjadi duta promosi ITS ke negara–negara sahabat,” tambah Ketut. Hal ini terbukti semakin banyaknya hasil kerja sama yang telah dilakukan ITS dengan beberapa negara sahabat di Asia-Afrika. Dan untuk tahun ini saja, ITS telah berhasil menandatangani 36 Memorandum of Understanding (MOU) dengan beberapa negara di Asia, 34 MOU dengan negara Eropa dan empat MOU dengan negara asal benua Afrika.

Dan sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiswa internasional ini sebagai duta promosi, dicontohkan oleh mahasiswa asal Sudan dua tahun lalu. Kerja sama yang dipelopori oleh KBRI Indonesia di Khartoum dan mahasiswa internasional dari Sudan. ITS telah menjalin kerja sama dengan empat PTN di Sudan.

“Beberapa tahun terakhir ini, ITS kerap kali dimintai bantuan oleh beberapa negara sahabat terutama dari negara–negara di Afrika untuk turut mengembangkan pendidikannya terutama yang berkaitan dengan engineering, marine technology serta marine science,” tutur pria berkumis ini. (st/bah)