Selain SITIA, Electrical Engineering Expo 2009 juga berisi Festival Game Edukasi Teknologi Animasi Indonesia serta Lomba Cipta Elektronik nasional. SITIA sendiri adalah gong pembuka rangkaian acara ini.Sebelumnya panitia SITIA telah membuka call for paper sejak Maret hingga Juli lalu. Tercatat 150 paper berhasil dikumpulkan, lima di antaranya berasal dari luar negeri. Paper yang terkumpul inilah yang akan direview oleh para reviewer yang berasal dari Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Informatika ITS.
Acara yang berlangsung di Hotel Garden Palace ini diisi dengan presentasi dari Prof Dr Tsuyoshi Usagawa dari Kumamoto University serta Dr Michael H F Wilkinson dari Gronigen University, Belanda, yang bertindak sebagai keynote speaker. Selain itu juga ada presentasi tentang Lab Based Education Development: Chance and Obstacle yang dibawakan oleh Dr Adi Soprijanto MT.
Dalam paparannya Adi mengkritisi tentang pentingnya penelitian berdasarkan pendidikan. Menurutnya saat ini sudah terlalu banyak penelitian tanpa implementasi yang nyata. Oleh karena itu Adi menganjurkan adanya sebuah sistem pengajaran yang memfasilitasi mahasiswa untuk berpikir analitis sesuai dengan masalah yang terjadi di industri saat ini.
Seusai presentasi yang dibawakan pemateri diadakan poster session. Dalam poster session ini beberapa aplikan terpilih diberikan kesempatan untuk memamerkan papernya dalam bentuk visual. Para peserta dipersilakan berkeliling untuk mengamati hingga berdiskusi dengan aplikan seputar ide atau riset yang dibuatnya.
Beberapa karya yang menarik misalnya dari Umi Badriyah, Eko Mulyanto Yuniarno, serta Moch Hariadi dari Pasca Sarjana Game Teknologi ITS. Karya ini berupa penelitian menciptakan corak kain tenun. Dengan menggunakan metode Tree Structured Vector Quantization pembuatan corak kain tenun yang biasanya dilakukan secara manual, kini dapat dipercepat.
Selain itu ada pula karya Syamsul Arifin dari Teknik Fisika ITS. Syamsul menerapkan sistem logika fuzzy terbukti dapat dilakukan peramalan cuaca dengan prediksi lebih akurat dibandingkan dengan sistem yang digunakan badan meteorologi saat ini. Dengan metode yang telah diuji di wilayah Surabaya ini keakuratan prediksi hujan harian bisa mencapai 69 persen. Ada pula karya menarik lainnya dari Institut Teknologi Bandung berupa pembangunan model untuk visualisasi serta simulasi banjir.
Selain dipamerkan dalam acara SITIA, paper yang telah dikumpulkan juga akan dipamerkan dalam ajang dengan skala lebih luas. “Rencananya akan dipamerkan di International Engineering Expo 2009,†ujar Ketua Panitia SITIA 2009, Dendi Pramana. Acara tersebut akan dihelat tanggal 9-12 November mendatang di Gedung Balai Pemuda, Surabaya. (tyz/mtb)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung