ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
15 Oktober 2009, 13:10

Iming-Iming Gaji Tinggi Tetap Jadi Favorit

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Antrian penuh terlihat di berbagai stan di Gedung Graha. Mereka adalah para pencari kerja yang memadati stan-stan perusahaan peserta BKI. Tujuan para pencari kerja tersebut datang ke BKI adalah untuk memanfaatkan kesempatan kerja yang terbuka lebar di BKI. Pilihan beberapa diantara mereka pun jatuh pada perusahaan minyak yang berasal dari luar negeri dan bergaji besar.

PT Schlumberger misalnya, beberapa pengunjung yang mengantri stan tersebut mengaku rela mengantri lama. Antrian yang panjang tak menyurutkan niat mereka untuk tetap mendaftar secara online di stan tersebut. Ketika ditanya kenapa ia tetap bertahan, beberapa pria yang baru lulus dari ITS ini mengatakan bahwa iming-iming gaji tinggi merupakan salah satu alasan utamanya.

Tak hanya iming-iming gaji, kesempatan yang dibuka lebar oleh perusahaaan juga menunjang alasan para pencari kerja untuk mengantri. Hal ini jelas terlihat di stan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pada tahun ini, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut memperbanyak kuota pegawai baru mereka. Berbeda dengan tahun lalu, kini pelamar kerja dengan latar belakang pendidikan D 4 pun bisa mengikuti seleksinya. Tak heran jika pengunjung stan ini membludak. “PLN kini membuka kesempatan besar-besaran di BKI,” ungkap Heru Lumaksono selaku ketua pelaksana.

Berbagai cerita seputar pencari kerja juga mengalir lewat surat lamaran pekerjaan mereka. Chandra dan Yunian misalnya, kedua mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ini tak tanggung-tanggung. Mereka membawa persediaan surat lamaran kerja yang banyak. Chandra sendiri membawa sembilan surat lamaran kerja, sedang Yunian membawa lima surat lamaran. Langkah Chandra dan Yunian ini juga banyak dilakukan oleh para pelamar yang lain.

Selain persiapan administratif, Chandra dan Yunian juga melakukan persiapan menghadapi tes oleh perusahaan. Tes tersebut meliputi wawancara dan tes bidang. Mereka pun berusaha mengingat mata kuliah mereka walaupun tidak membuka buku kuliah. “Belajarnya lebih ke arah pelajaran bidang yang umum, tapi saya juga belajar teknis pekerjaannya,” ujarYunian. (nrf/bah)

Berita Terkait