ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
03 Oktober 2009, 02:10

Wanda: Manajemen Waktu kunci Sukses Saya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengambil judul Tugas Akhir (TA) ‘Optimasi Performa E-POD Electric Thuster Melalui Variasi Diameter dan Bentuk Thruster Hub dengan Pendekatan CFD’, membuat wanda berhasil meraih IPK Cumlaude yakni 3,51. Tanggung jawab moral terhadap Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) dan membanggakan orangtua motivasi utama Wanda hingga berprestasi di bidang akademik. "Saya kebetulan menerima PMDK berbeasiswa, karena kesempatan yang diberikan tersebut, saya bertekad mendapatkan nilai yang bagus," ungkap Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini.

Menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi dan juga bekerja paruh waktu, tidak menghambat Wanda untuk terus berprestasi. Wanda yang juga mantan Menteri Ristek dan Teknologi (Menristek) BEM ITS periode 2008-2009 ini mengaku kunci sukses dirinya adalah manajemen waktu. "Tidak ada alasan untuk tidak bisa mengatur waktu, yang setiap manusia sama yakni memiliki 24 jam dalam seharinya," ujar alumnus SMA Negeri 1 Pandaan ini.

Wanda menerangkan tidak seterusnya mahasiswa berkutat dengan kegiatan kuliah dan tugas-tugasnya saja, oleh sebab itu dirinya memutuskan untuk aktif berorganisasi. "Justru dengan berorganisasi bisa menjadi penyeimbang dalam kehidupan mahasiswa, dan banyak sekali manfaatnya," papar mantan ketua divisi desain bisnis Koperasi Mahasiswa ITS ini. Manfaat itu antara lain menurut Wanda melatih komunikasi, berinteraksi, dan mengambil keputusan.

Namun dengan kesibukannya berorganisasi tersebut, membuat Wanda terkadang harus menerima beberapa konsekuensi selama berkuliah di Siskal. "Saya pernah besoknya ujian, tapi malamnya tidak belajar atau pernah bolos kuliah seminggu untuk mencari sponsorship kegiatan," ungkap anak pertama dari pasangan Subinto dan Rossalami ini. Kesemuanya itu bisa diatasi ketika kita memperhatikan skala prioritas kita dalam berkuliah dan berorganisi, Wanda menambahkan.

Bahkan ketika mengerjakan TA pun, dirinya harus dihadapkan dengan beberapa kegiatan akbar BEM yang menjadi tanggung jawabnya. "Selama proses pengerjaan TA, saya juga terkadang harus turun tangan langsung untuk beberapa kegiatan BEM.Seperti halnya PIMITS dan Ocean Week," terang pria kelahiran Pasuruan ini.

Kebiasaan belajar pada waktunya telah menjadi penolong ketika Wanda harus meninggalakan kuliah demi menyukseskan kegiatan-kegiatan organisasinya, baik itu di BEM ataupun di Siskal. "Saya tidak pernah punya agenda rutin untuk belajar, tetapi begitu ada waktu dan memang tidak ada amanah lainnya saya pasti belajar," katanya.

Selama berkuliah dan aktif berorganisasi pun Wanda masih menyempatkan diri untuk bekerja separuh waktu. Sejak kuliah di ITS Wanda menjadi penjaga mini market di Asrama ITS, dan diakhir-akhir perkuliahan bekerja sebagai penjaga warnet. "Hasil dari pekerjaan ini lumayan untuk menambah-nambah uang saku," Ujar penggemar Micheal Carrick dari Manchester United ini. Selain itu Wanda ingin meringkankan beban ayahnya yang bekerja sebagai Satpam.

Usaha dan doa Wanda selama ini, akhirnya terbayarkan dengan telah diterimanya Wanda bekerja di Perusahaan Supplier Mesin Multinasional. "Saya sangat bersyukur, sebelum diwisuda saya sudah mendapatkan pekerjaan. Ini berkat doa dan dukungan semua pihak, dosen, teman-teman, dan Orangtua," tutur Wanda ketika ditemui reporter ITS Online di Asrama ITS. Wanda berharap dengan pekerjaannya ini, perekonomian keluarga bisa terangkat. (fn)

Berita Terkait