Deadline pengumpulan PKM semakin dekat, berbagai persiapan pun dilakukan untuk memperbaiki kualitas PKM mahasiswa ITS. Salah satunya adalah menggelar Bimbingan Interaktif Tahap II, Jumat (2/10). Ratusan peserta pun memadati acara yang bertempat di Gedung Rektorat tersebut.   

Acara yang menghadirkan delapan dosen pembina ini dihadiri setidaknya oleh dua ratus orang. Diakui oleh menteri Riset dan Teknologi (Ristek), jumlah ini memang menurun dibanding Bimbingan Interaktif Tahap I.  Pada bimbingan tersebut, peserta mencapai 700 peserta. “Banyak juga yang hanya berniat ikut bimbingan pertama namun yang kedua tidak ikut,” ungkap Achmad Ferdiansyah selaku Menteri Ristek ITS.

Ferdi juga mengatakan tentang target proposal setiap HMJ yang terbilang tinggi. Target ini pun juga didukung lewat ungkapan rektor ITS dalam acara buka puasa bersama dengan organisasi mahasiswa pada Ramadhan lalu.

HMJ pun menyambut baik target proposal ini. Bahkan, Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) menargetkan 151 proposal. Jumlah ini disusul Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekk) yang menyanggupi 150 orang. HMJ yang lain pun tak luput menyemarakkan target proposal mereka. Karena itulah tak heran jika kali ini ITS optimis akan memenuhi target 1000 proposal PKM.

Dalam acara bimbingan interaktif tahap II, peserta PKM mengumpulkan karya mereka yang hampir selesai delapan puluh persen. Tiap peserta juga dibimbing langsung oleh dosen pembina. ITS memajang berbagai macam spanduk untuk meningkatkan minat mahasiswa terhadap PKM.

Selain menuai keberhasian, upaya ini juga menarik minat satu juri PIMNAS nasional.
Juri tersebut meminta dokumentasi spanduk-spanduk ITS yang  mensosialisasikan PKM. Uniknya, ia meminta dokumen tersebut untuk ditunjukkannya kepada berbagai universitas di Indonesia. Hal ini disebabkan upaya ITS dalam mensosialisaikan PKM patut diacungi jempol. Sementara itu, pengumpulan PKM di BAAK sendiri berlangsung pada Jumat (16/10). (nrf/ap)