ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
12 Agustus 2009, 08:08

Atraksi Kekuatan Pikiran untuk Memotivasi Peserta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Adalah Prof Lilik hendrajaya MSc PhD yang mampu membakar semangat para peserta. Kala itu kepala Balitbang Departemen Pertahanan (Dephan) ini tengah menerangkan tentang kekuatan pikiran. Kekuatan tersebut dapat menggerakkan seluruh organ tubuh manusia untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan karena kekuatan tersebut mampu menggerakkan syaraf motorik, organ internal, serta emosi.

Mantan Rektor ITB ini juga mencontohkan kekuatan tersebut dengan para peserta. Mereka diberi tali rafia yang ujungnya dililitkan dengan bandul. Kemudian para peserta dihimbau menggunakan pikirannya untuk menggerakkkan bandul tersebut. Hasilnya, bandul tersebut pun bergerak.

Selain itu, Lilik juga berhasil menggunakan kekuatan pikirannya untuk menjatuhkan tubuh salah satu peserta yang sedang berdiri. Para peserta pun kaget sekaligus terpesona dengan atraksi tersebut.

Menurut Lilik, kekuatan pikiran merupakan segi informasi magnetik. Kekuatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi peserta untuk bangkit dan berprestasi. Atraksi yang ia praktekkan pun tak lain ditujukan agar peserta menggunakan kekuatan pikirannya.

Dalam seminar bertema Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pendidikan Pascasarjana ini, Lilik menerangkan tentang paradigma kemandirian Perguruan Tinggi (PT). Menurutnya, paradigma dosen produktif merupakan generator pembangkit produktifitas PT. Ia pun mengajak peserta agar sering mencari ide dan menulis buku. “Nanti kalau dilakukan terus menerus tidak terasa, tahu-tahu sudah jadi profesor,” ungkap Lilik.

Tak hanya itu, Lilik juga memberi PR agar para peserta memperbanyak pergaulan. Diantaranya adalah mengajak berkenalan orang yang ada di sampingnya di berbagai momen.

Lilik juga memberikan riset menuju kemandirian yang terdiri dari empat pilar penguatan. Diantaranya adalah periset wajib bersemangat dan memilih metodologi yang tepat. Selain itu, periset juga harus menguatkan salah satu dari tiga komponen hasil, yaitu teori, terapan, dan industri. Pilar ketiga adalah tentang apa yang dihasilkan oleh riset IPTEK. Sedang yang keempat adalah pengembangan SDM riset.

Sementara itu, seminar yang digagas Pascasarjana ITS ini melibatkan 222 pemakalah dari seluruh Indonesia. Pemakalah tersebut mempresentasikan karyanya dalam panel discussion di kelas-kelas. Tiap kelas diisi setidaknya lima belas pemakalah. (nrf/han)

Berita Terkait