ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
11 Agustus 2009, 12:08

Perubahan Iklim Pengaruhi Banyak Aspek

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Puluhan peserta mengikuti acara yang digagas Teknik Lingkungan ini, Senin (10/8). Pembicara yang hadir pun berasal dari berbagai kalangan. Diantaranya dari Kementerian Lingkungan Hidup, LSM WWF, Perum Jasa Tirta I, dan praktisi akademisi.

Acara yang bertema Membangun Sinergi Multi Stakeholder dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim: Efektifitas Pembangunan Infrastuktur Permukiman dan Industri ini  menyoroti isu terhangat, yaitu  perubahan iklim. Berbagai fakta tentang isu ini pun banyak yang terkuak. Diantaranya adalah perubahan iklim mempengaruhi segala aspek. Tak hanya bencana alam, namun juga perkonomian. Karena itulah, negara miskin juga akan terkena dampaknya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (LH), pemanasan global dan perubahan iklim juga mengancam ketersediaan pangan, serta menimbulkan gangguan asap dan sumber emisi. Selain itu, perubahan iklim juga mengakibatkan krisis energi dan krisis sosial. Dalam mengahadapi perubahan iklim, Kementerian LH merancang Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim (RAN-PI). RAN-PI meliputi tiga strategi, yakni startegi tiga jalur, agenda mitigasi, dan agenda adaptasi.

Data mengejutkan juga terkuak lewat presentasi oleh Perum Jasa Tirta. Pada saat ini, wilayah Sungai Brantas sudah tampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim. Diantaranya adalah perubahan jumlah dan pola presipitasi yang menyebabkan meningkatnya kejadian banjir. Hal ini diakibatkan oleh kapasitas waduk yang menampung volume air sudah semakin berkurang secara drastis karena sedimentasi.

Dekan Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan (FTSP), Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, juga mengungkapkan fakta terkait perubahan iklim. Data yang ia paparkan menunjukkan bahwa perubahan iklim juga menyebabkan penyebaran penyakit. Ia juga mengungkap bahwa tujuh dari sepuluh kota paling rentan terhadap perubahan iklim di Asia Tenggara berada di Indonesia. "Jakarta menempati posisi nomor satu sedang Surabaya nomor tujuh," ungkap Joni. (nrf/mtb)

Berita Terkait