ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
14 Juli 2009, 09:07

Sembilan PKM Akan Wakili ITS di PIMNAS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jumlah proposal ITS yang lolos ke PIMNAS tahun ini lebih banyak dibanding tahun kemarin, yakni sembilan proposal. Sebagai perbandingan, tahun lalu ITS hanya menempatkan empat proposal dari 92 proposal yang didanai. Bahkan, jumlah proposal yang lolos kali ini melebihi target yang ditetapkan. “Semula kami hanya menargetkan tujuh tim yang lolos,” ungkap Ir Mas Agus Mardyanto, ME, Ph D, Wakil Ketua Persiapan PIMNAS.

Tujuh PKM tersebut berasal dari PKM bidang Kewirausahaan (PKMK) sebanyak dua tim, PKM bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) berjumlah satu tim, dan PKM bidang Penelitian (PKMP) sebanyak tiga tim. Selain itu, ada empat tim PKMGT yang mendapat penghargaan. Keempat tim tersebut adalah Johan Arifin, Achmad Ferdiansyah, Muhammad, dan Wahyuniarsih Sutrisno. Namun, yang berhak ke PIMNAS hanya dua tim, yakni tim yang diketuai Johan dan Achmad Ferdiansyah.

Dalam PKMP, tim yang lolos adalah tim dari Dedi Navia Sandi, Muhyin, Azwar Oktaviansyah, dan Tri Eli Seftiyandi. Sedangkan PKMK meloloskan Gigih Adicita Wijya dan Tomy Alma Arif. Berbeda dari dua PKM lainnya, PKMM menempatkan satu tim yakni tim yang diketuai Zia Ardhi.

Selain tim untuk PKM, ITS juga mengirimkan tim untuk lomba pendukung lainnya, yakni satu tim English Debate, lima Kompetisi Karya Tulis Alquran (KKTA), lima Karya Kompetisi Rancangan Software Kreatif (KRSK-PS), dan satu karya untuk Kompetisi Kreasi Inovasi Makanan Berbahan Lokal (KKI-Mabelok). Selain itu, ITS juga mengirim lima karya dan dua tim untuk mengikuti lomba Karya Kreatif Barang Bekas. Sedangkan untuk kompetisi karya layanan Iklan, ITS mengirim sembilan karya untuk poster dan tiga karya untuk film.

Momen menjelang pemberangkatan ke PIMNAS tak disia-siakan oleh tim persiapan PIMNAS untuk melakukan pengarahan khusus kepada para peserta. Persiapan pun dibagi menjadi dua, yakni persiapan teknis dan pendukung. Dalam persiapan tersebut, para peserta dilatih untuk presentasi. Tak tanggung-tanggung, para peserta dilatih intensif seminggu dua kali. Mereka pun menerima saran dan kritik dari para dosen. “Do your best, kalah menang itu urusan belakang,” ungkap Mas Agus. (nrf/bah)

Berita Terkait