ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
06 Juli 2009, 12:07

Depag Serahkan Santri Berprestasi ke ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak tahun 2006, Depag telah menempatkan santri-santri yang sudah diseleksi dari berbagai pesantren untuk menuntut ilmu di kampus ITS. Hal ini juga dilakukan Depag di berbagai kampus lain selain ITS. Jika pada tahun lalu terdapat 65 calon mahasiswa yang diterima pihak ITS, maka pada tahun ajaran 2009-2010 ini bertambah menjadi 70 calon mahasiswa.

Bertempat di Gedung Rektorat, Depag melakukan serah terima para santri dengan pihak ITS. Turut hadir dalam acara tersebut beberapa pimpinan dari ITS dan Depag seperti Prof Dr Suasmoro, Prof Dr Syafsir Akhlus, Drs Choirul Fuad Yusuf SS MA, Drs Khaironi Msi.

Walaupun di sekolah lebih banyak difokuskan pada ilmu-ilmu agama, namun bukan berarti tidak berpeluang untuk menekuni ilmu teknik. “Seperti yang kita ketahui, di kampus ITS ini tidak ada jurusan tarbiyah ataupun jurusan dakwah, ucap Prof Dr Syafsir Akhlus mengawali sambutanya.

Akhlus memaparkan bahwa dalam kerjasama ini pihak ITS akan menyelenggarakan tahapan seleksi yang telah diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pertama, selama enam pekan semua calon mahasiswa akan menjalani proses matrikulasi pertama. Di akhir tahap itu akan dilakukan tes yang akan menentukan calon mahasiswa tersebut layak atau tidak melakukan perkuliahan di ITS. “Jika lolos calon mahasiswa akan menjadi mahasiswa angkatan 2009 namun jika gagal dia harus menjalani matrikulasi tahap kedua,” ungkap Koordinator Kerjasama Pendidikan ITS.

Kedua, tahap matrikulasi kedua dilaksanakan selama satu tahun penuh. Hampir sama dengan matrikulasi pertama, pada akhir tahap ini juga dilakukan tes lagi. “Nah, ini yang paling menentukan. Jika calon mahasiswa lulus maka dia akan menjadi mahasiswa baru angkatan 2010 namun jika gagal dia akan kita kembalikan,” tambahnya.

Data tahun kemarin, terdapat 13 mahasiswa yang mengikuti matrikulasi tahap kedua. Dan ada sembilan calon mahasiswa yang dinyatakan layak menjadi mahasiswa ITS. Sisanya, dikembalikan ke Depatemen Agama selaku pihak pertama yang menyerahkan ke ITS.

Sementara itu, Drs Choirul Fuad Yusuf SS MA memaparkan bahwa sampai saat ini terdapat sekitar 1.200-an santri yang telah telah tersebar di berbagai kampus di Indonesia. “Masuk ITS itu sangat sulit, untuk itu gapailah prestasi setinggi-tingginya. Perkuat motivasi, jangan sampai kalah dengan mahasiswa yang berasal dari non persantren,” ulas Choirul.

Melalui kerjasama ini, diharapkan nantinya dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi di lingkungan persantren dan masyarakat. “Semoga bisa menelurkan kader-kader yang ilmiah di lingkungan pesantren, yang nantinya bisa menjadi agen pengembangan masyarakat,” harap Choirul.

Depag juga agak khawatir dengan stigma negatif terhadap dunia Islam. “Dengan kerjasama ini, kita berharap bisa mengembangkan nilai islami yang tidak mengarah pada tindak teroris,” ulas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Depag RI ini.

Dari pihak ITS yang diwakili oleh Prof Dr Suasmoro juga sedikit memberi gambaran tentang apa yang ada di lingkungan ITS. “Ilmu yang dipelajari di ITS ini adalah suatu sunnatullah yang tidak tertulis,” tutur Suasmoro.

Suasmoro berharap agar para calon bisa berbaur dengan mahasiswa ITS yang mayoritas berlatar belakang pendidikan umum. “Semoga kalian bisa masuk di lingkungan ITS namun jati dirinya jangan sampai luntur,” harap Pembantu Rektor III ITS ini. (hoe/bah)

Berita Terkait