ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Juni 2009, 20:06

ITS Berjuang Keras di Ajang Nasional KRI-KRCI 2009

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kontes yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (14/6) ini, dibuka oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) Dikti Prof Suryo Hapsoro mewakili Mendiknas Bambang Sudibyo yang berhalangan hadir. Diikuti oleh 47 perguruan tinggi (PT) dan 3 non PT, kontes skala nasional ini mempertemukan semua tim yang dianggap terbaik dari pertandingan masing-masing regional sebelumnya se-Indonesia.

Untuk KRI yang mengambil tema Bersama Kita Bisa Meraih Kemenangan diikuti oleh 24 tim yang terbagi dalam 8 grup. ITS yang diwakili tim Bolokulowo rupanya mengalami nasib sial dalam kontes kali ini.

Tampil pada pertandingan pertama penyisihan grup, ITS yang berada di grup A bersama ITB dan Politeknik Negeri Bandung (Polban) mengalami kegagalan di start. Mencengangkan, karena tim ITS yang dinilai cukup kuat ini mengalami gangguan teknis selama 2 menit. Sedangkan, tim Kujang dari Polban telah melampaui gunung, meski robot traveller terjatuh sehingga kembali lagi di check point 1.

Ketegangan juga sempat dialami tim Kujang, saat salah satu tali penyangga tandu terputus. Meskipun begitu, karena tim Bolokulowo belum berkutik dari check point 1, maka tim Kujang dinyatakan menang pada babak ini.

Sementara Tim D4=S1 wakil dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS yang selalu diandalkan berhasil menang mudah melawan Ghen_LabE dari Universitas Bayangkara (Ubhara) Surabaya. Tidak semulus biasanya, PENS retry pada check point 2 karena papan penyangga traveller menyentuh tiang. Retry tidak membuat tim D4=S1 ini lantas kalah, karena pada waktu 1 menit 17 detik, ketiga bedug telah berhasil dibunyikan.

Serunya pertandingan juga terlihat pada KRCI divisi Expert Battle. Keberuntungan dirasakan ITS pada saat memasuki pertandingan ketiga, ketika robot G.A._Assassin dari ITS bertemu dengan robot Batosay dari Polban.
 
Batosay yang telah memadamkan api terlebih dahulu tidak sengaja menjatuhkan lilin. Akhirnya, juri memutuskan kemenangan berada di pihak G.A._Assassin yang tidak melakukan apa-apa.

Batosay dianggap melakukan penalti, sehingga dikenakan skor 0-(-5). “Perlu diketahui, bahwa selain mengandalkan kecepatan dan kekuatan, perlu dipikirkan mengenai strategi dalam pertandingan ini mengingat strategi merupakan faktor penting untuk mengalahkan lawan,” tutur Dr Ir Endra Pitowarno, salah satu tim juri.

Ajang pertandingan KRSI yang baru kali pertama dihelat juga cukup mendapat perhatian para penonton. Karena dalam KRSI, robot-robot yang diwajibkan mampu menarikan Jaipong sesuai iringan musik yang ada didandani dengan berbagai pakaian tradisional layaknya penari Jaipong.

Babak perdelapan final hingga final KRI akan dilangsungkan Minggu (14/6) besok di tempat yang sama untuk menentukan wakil Indonesia ke ajang internasional ABU Robocon 2009 di Tokyo, Jepang.(hum/bah)
 

 

Berita Terkait