ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
05 Juni 2009, 06:06

Una, Harumkan Nama ITS Jadi Modal Mawapres

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbicara mengenai gadis berdarah Aceh ini tak akan ada habisnya. Tak hanya mempunyai segudang prestasi, mahasiswi ini juga memiliki seabrek kegiatan. Waktu diwawancara ITS Online pun ia harus menyempatkan di sela-sela rapat dengan Himpunan Mahasiswa Planologi (HMPL). Pasalnya dalam kepengurusan 2008-2009, Asmaul yang akrab dipanggil Una ini merupakan sekretaris umum HMPL. Dalam kepengurusan sebelumnya, ia menjabat sebagai sekretaris I HMPL.

Berbagai prestasi pun sempat Una raih. Diantaranya yang paling menonjol adalah ketika ia memenangkan International Student Writing Competition di Jerman pada tahun 2007. Kala itu ia adalah peserta termuda dan satu-satunya yang berasal dari Indonesia. Una pun mendapatkan kesempatan mengikuti summer school di Jerman selama dua minggu. Karena prestasinya tersebut, Una juga aktif menjadi anggota Urban and Rural Development Network dan Germany Almuny.

Menurut dara kelahiran Banda Aceh, 29 Maret 1988 ini, karya tulis adalah isi kepala yang tertulis. Ia pun sering mencari solusi untuk karya tulisnya lewat mata kuliah yang ia dapat. “Karya tulis itu lebih dihargai karena mengandung solusi dan ada dasar serta sumbernya,” papar putri pasangan Anwar dan Ruaida ini.

Pandangan Una mengenai karya tulis ini benar-benar diwujudkannya. Ia pun menuangkan buah pemikirannya dalam berbagai lomba karya tulis. Hasilnya pun mampu membanggakan nama ITS. Ia berhasil menyabet Juara I Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) bersama Sri Oka. Karya tersebut juga menyabet Juara III KKTM Regional C di Mataram tahun 2008.

Selain itu, ia juga menjadi Finalis Bayer Eco Minds di Jakarta tahun 2009. Una sempat pula menjadi Quarter Finalis English Debate di Malang tahun 2008. Lagi-lagi, ia menorehkan prestasi di dunia internasional dengan masuk sebagai dua ratus besar lomba yang diadakan World Bank setahun silam.

Tak hanya berkecimpung dalam bidang karya tulis dan organisasi, gadis berjilbab ini menunjukkan sisi-sisi religiusnya. Ketika ditanya apa mottonya, dengan mantap Una menjawab “Isy kariman au mut syahidan”. Motto tersebut berarti hidup mulia atau mati syahid. Gadis ini pun mempunyai motivasi yang mengharukan. “Saya ingin membanggakan orang tua, dosen pembimbing, serta ITS,” ungkapnya. (nrf/ap)

Berita Terkait