ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
04 Juni 2009, 20:06

Ferdiansyah Corp, Mimpi Besar Mawapres 2 ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Achmad Ferdiansyah, putra dari pasangan Hanik dan Hairul ini memang sejak kecil tertarik dalam dunia tulis menulis terutama dibidang karya tulis ilmiah. Dengan bimbingan dari kedua orang tua yang juga guru, Ferdi dibimbing untuk hidup disiplin dan berpikir kritis. “Karya ilmiah saya yang pertama saya buat sewaktu SMP,” kenangnya.

Menginjak SMA, semangatnya dalam dunia tulis menulis makin menyala. Hal ini dikarenakan SMA tempat ia belajar benar-benar memfasilitasi bidang minat keilmiahan. ”Pada waktu SMA saya pernah menjadi wakil Jawa Tengah dalam Pekan Ilmiah Remaja Nasional,” jelas alumnus SMA Taruna Nusantara Semarang ini.

Memasuki masa kuliah, Ferdi pun meneruskan kesukaannya pada karya tulis, terbukti hingga kini kurang lebih dua puluh delapan karya tulis telah ia buat. ”Dengan menulis, kita dituntut peka terhadap permasalahan yang ada disekitar kita dan mencoba memberikan solusinya,” ujar mahasiswa kelahiran 17 Juni 1988 ini.

Ia menambahkan bila kemampuannya dalam menulis semakin terasah dimasa-masa perkuliahan ini. ”Dulu, semenjak maba (mahasiswa baru, red) saya sering belajar dari kakak-kakak senior seperti mbak Datul, mas Nando serta mbak Resti,” ujar pria yang menjabat sebagai Head of Research and Technology Departement Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS ini.

Setelah menjadi mawapres ITS serta sukses dalam berbagai perlombaan karya tulis ilmiah dan PKM, Ferdi mengaku masih ada beberapa mimpi lagi yang ingin ia realisasikan. Mimpi terdekat yang tampaknya akan segera terwujud adalah mampu mencari penghasilan untuk membayar uang kuliahnya sendiri.

”Saya sedang mencoba melamar kerja menjadi trainer. Tahun ini harus bisa membiayai kuliah sendiri,” ujar Ferdi yang mengaku dirinya tinggal selangkah lagi diterima di salah satu badan pelatihan.

Selain itu, semester ini ia juga akan memperdalam ilmunya dan berharap akan masuk laboratorium proses di Teknik Kimia. Ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan sebuah mimpi besarnya di masa depan. ”Di laboraorium ini saya akan banyak belajar tentang bioenergi,” jelas Ferdi yang mengangkat tema energi pengganti elektrolit pada aki dengan hasil fermentasi pisang yang ia sebut dengan Banana Natural Energizer pada kompetisi Mawapres ini.

Ferdi mengaku bila belajar tentang energi terbarukan memang menjadi bidang minatnya terlebih lagi, karena ia ingin suatu saat ia memiliki sebuah corporate yang bergerak di bidang energi terbarukan. ”Saya punya mimpi ingin mendirikan Ferdiansyah Corporation yang bergerak dalam pengadaan bioenergi seperti biogas, bioethanol,” harapnya.

Keinginan itu makin menguat seiring isu tentang bioenergi yang sampai saat ini masih menjadi isu utama dunia. ”Saya pikir 15 tahun lagi energi fosil sudah habis dan sudah saatnya kita mengacu pada penggunaan bioenergi,” jelas Ferdi. Ia memiliki keyakinan bahwa bioenergi mampu menjadi fokus riset bangsa ini.

”Bangsa ini harus punya fokus produk unggulan. Bila Singapura mengutamakan jasa dan Malaysia fokus pada minyak kelapa sawit, Indonesia harus bisa unggul dalam hal pengadaan bioenergi,” jelas Ferdi yang berpikir suatu saat bangsa ini mampu menghasilkan bioenergi terbesar dengan segala potensi alam yang dimiliki. (yud/ap)

Berita Terkait