ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Mei 2009, 08:05

Ketua KPU Impikan Pemira Jujur, Adil, dan Bermartabat.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah mencapai kesempatan bersama sembilan anggota KPU 2009 lainnya, terpilihlah Wildan Bagus Aditya sebagai Ketua KPU 2009. Mahasiswa berprestasi jurusan Sistem Informasi tahun 2009 ini mengungkapkan latar belakang dirinya menjabat sebagai Ketua KPU, berasal dari dorongan hati. "Dorongan hati ini berupa keinginan untuk menciptakan pemilu yang sukses dimana penuh kemartabatan," tandas mahasiswa yang gemar membaca ini.

Bermartabat yang dimaksud Wildan sapaan akrab Alumni SMAN 3 Pamekasaan ini adalah tidak ada kecurangan dan black campaign pada Pemira kali ini. "Selain itu KPU berharap pada setiap kandidat Presiden BEM tahun ini memiliki jiwa siap kalah dan siap menang," ungkap mahasiswa yang juga pernah menjadi penyiar di Radio Cop 104.0 FM dan Radio Jendela Kampus ITS 107.7 FM ini.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga telah melakukan berbagai upaya aktratif dan inovatif demi suksesnya Pemira 2009. Wildan bersama anggota KPU lainnya juga memanfaatkan situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini yakni Facebook. "Tujuan pemanfaatan situs pertemanan ini adalah untuk menghindari kekurangan informasi mengenai Pemira 2009 ini sehingga angka golput dapat berkurang," pungkas mahasiswa angkatan 2006 ini.

Upaya KPU tahun ini juga tergolong unik dengan memberikan Pemira Award 2009 kepada beberapa kategori terbaik. Kategori tersebut menurut Wildan antara lain adalah Jurusan dengan rasio pemilih terbanyak, Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS) terinovatif, dan Jurusan dengan surat suara sah terbanyak. "Berbagai upaya ini tidak lain adalah bentuk kerja keras dari teman-teman KPU, PPU, dan Panwaslu ITS tahun ini," ujar Wildan yang juga Ketua Program Rektorial ITS di Eureka TV ini.

Adapun untuk target suara pemilih pada Pemira tahun ini, Wildan menargetkan menyentuh angka 40 persen suara mahasiswa ITS. "Empat puluh persen ini berarti kurang lebih delapan ribu lebih mahasiswa ITS menggunakan hak suaranya," tutur Jurnalis Kolom HOT Gengsi Majalah Sistem Informasi ini. Wildan melanjutkan untuk tercapainya hal tersebut dibutuhkan kesadaran dari mahasiswa ITS untuk melakukan perubahan dengan tidak menjadi golongan putih (Golput).

Wildan mengajak seluruh mahasiswa ITS untuk menjadi pemilih yang cerdas, dan tidak lari dari kenyataan dengan menjadi golput. "Kalau anda (calon pemilih, Red) golput maka nantinya kalau Presiden terpilih melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan anda, maka anda tidak berhak bersuara," tandas Wildan.

Mengingat target suara pemilih sah yang cukup besar yakni kurang lebih 40 persen suara. Maka KPU, PPU, dan Panwaslu juga tidak main-main untuk terus mengajak mahasiswa ITS meramaikan Pemira tahun ini. "Bahkan PPU melakukan pengumuman keliling sebelum kampanye lisan calon presiden BEM dengan mengunakan mikrophone sembari mengendari sepeda motor mengitari kampus ITS," ungkap Wildan yang berniat kembali ke dunia jurnalistik setelah masa jabatannya usai. Hal ini tentunya bertujuan agar teman-teman mahasiswa hadir dan ikut mengetahui visi dan Misi serta mengenali calon Presiden BEM mereka.

Wildan mengakui selama menjadi Ketua KPU ITS, dirinya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. "Mulai dari pengalaman berkoordinasi antar teman-teman di ITS, dan pengalaman diteror juga," ujar Wildan sambil tertawa. Tapi yang paling penting adalah pengalaman membina kerjasama antara anggota KPU dan jajaran pendukung Pemira lainnya demi suksesnya Pemira.

Terakhir Wildan berpesan pada mahasiswa ITS untuk berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di jurusannya masing-masing. "Manfaatkan hak suara teman-teman semua guna melakukan perubahan dan kemajuan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) ITS," katanya. Sedangkan untuk para calon Presiden BEM ITS, Wildan berpesan siapa pun yang menjadi pemenang, tolong untuk saling mendukung dan bersinergi. (fn/bah)

Berita Terkait