ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 April 2009, 20:04

Pulau-Pulau Terluar Harus Dapat Perhatian Khusus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tidak heran jika pemerintah menaruh perhatian khusus pada pulau–pulau terluar Indonesia. Selain untuk menegaskan batas wilayah Indonesia, hal itu diperlukan untuk pemanfaatan sumber daya pada pulau- pulau terluar.

Dari segi ekonomi, Rummayya Batubara berpendapat bahwa ada beberapa strategi pengembangan wilayah kepulauan yang harusnya dilakukan Indonesia. Keterkaitan ekonomi antar sektor dan daerah, dimana pemilihan sektor unggulan sebagai engine of growth, memiliki keterkaitan kuat dengan industri hulu maupun hilir serta daerah penunjang.

“Dalam bidang SDM dengan cara peningkatan pendidikan dan keterampilan berbasis potensi lokal tentunya,” papar Rummayya yang juga seorang Chief Economist Regional Economic Development Institute. Menurutnya, harga Ikan dan Kepiting dapat naik tetapi nelayan lokal tetap saja miskin. “Malah tengkulak yang menikmati keuntungannya,” ungkap Rummayya. Ini disebabkan karena nelayan lokal menjual barang yang fluktuatif di pasaran alias barang mentah. “Kalau saja nelayan mengolahnya menjadi barang setengah jadi, akan naik harganya di pasaran. Di sinilah peran dari unit kerja menengah,” jelasnya.

Pulau–pulau terluar tentunya membutuhkan teknologi untuk perkembangannya. Menurut Ir Daniel M Rosyid MRINA. Indonesia saat ini tidak memiliki pemerintahan laut yang efektif. Banyak pulau merupakan kantong kemiskinan dan juga terisolasi. Apalagi selama musim barat dengan gelombang laut yang sangat tinggi. Beberapa pulau relatif terbelakang, tidak terurus dan akhirnya lepas ke negara lain.

“Saat ini banyak terjadi illegal fishing, illegal mining, smuggling dan water disposal ,“ ujar Daniel yang menjabat sebagai Ketua Himpunan Ahli Pesisir Indonesia. Lebih jauh, Daniel memaparkan tentang bidang–bidang Ristek yang dapat digarap pada pulau terpencil. Seperti offshore aqua culture, teknologi air bersih, teknologi produksi garam dan transportasi.(az/bah)

Berita Terkait