ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 April 2009, 19:04

Oding, Wakili Jatim di Kanada

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Program Pertukaraan Pemuda Antar Negara yang telah digelar dari tahun 1973 ini diikuti oleh 19 perwakilan pemuda dari propinsi yang ada di Indonesia. Program yang digelar dalam dua fase ini, dimana fase pertama di lakukan di Kanada dan kemudian Bengkalis menjadikan Oding satu-satunya perwakilan Propinsi Jawa Timur (Jatim).

"Proses seleksi daerah Jatim sendiri diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora,red) bekerja sama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI, red) dan berpusat di Surabaya," kata Oding menjelaskan. Untuk kemudian selanjutnya mendapatkan pembekalan di Jakarta sebelum berangkat ke Kanada, lanjut Oding.

Menjadi wakil Indonesia, khususnya Propinsi Jatim menjadi kebanggaan Mahasiswa kelahiran Jombang, 16 April 1986 ini. "Tentunya bangga bisa mewakili pemuda indonesia untuk berbaur dan besosialisasi dengan pemuda Kanada," terang Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ini. Akan tetapi dibalik Program ini kita juga memiliki misi mengenalkan Indonesia dengan berbagai kegiatan yang ada, baik di Kanada maupun Bengkalis, Oding menambahkan.

Proses seleksi Program tahunan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga ini menurut pria yang juga penggemar Tae Kwon Do ini sangat ketat dan padat. "Sama dengan seleksi-seleksi program yang lain, pertama seleksi administrasi, ujian tulis mengenai wawasan Indonesia dan Kanada, kemampuan indvidual seperti teamwork dan leadership setelah itu tentang Kebudayaan," ungkap mahasiswa Teknik Fisika angkatan 2004 ini. Dalam sesi Kebudayaan, Oding menampilkan sebuah lagu dari Madura yang berjudul Tanduk Majeng.

Selama di Kanada, Oding mengikuti beberapa kegiatan seperti pengabdian di Sekolah Dasar di Antigonish, Nova Scotia. Oding menjelaskan dalam pengabdian ini dirinya ditempatkan sebagai asisten guru kesenian di sekolah dasar. "Tugas saya mengenalkan, dan bahkan mengajari anak-anak didik disekolah tersebut mengenai hasil kesenian dari Indonesia, tandas Peraih Beasiswa Aktifis ini. Di akhir masa program, saya dan beberapa teman sempat membuat display keseniaan dari berbagai daerah di Indonesia.

Beragamnya hasil kesenian dan kebudayaan yang dibawa oleh kontingen Indonesia ke Kanada, membuat perwakilan Pemuda Kanada semakin takjub dengan Indonesia. "Tanggapan mereka terhadap kita sangat luar biasa sekali, apalagi mengenai kebudayaan dan kesenian kita yang berwarna," tutur putra dari Pasangan Dosen Dr Ir Zainal Abidin MSc dan Dra Masriatin MPd ini.

Tidak hanya itu kegiatan yang dilakukan di Kanada. Oding menjelaskan setiap Pemuda Indonesia dipasangkan dengan pemuda dari Kanada, dimana kita tingal bersama dan selalu melakukan kegiatan bersama. "Dalam kegiatan yang namanya Host-Family kita diberi orangtua asuh kemudian tinggal dirumah mereka," ungkap Almuni SMAN 1 Sidoarjo ini. Oding menambahkan, Host-Family akan semakin mempercepat kita memahami pola pikir mereka, tingkah laku dan kebudayaannya.

Selama di Kanada Oding dipasangkan dengan Colin North, perwakilan pemuda dari Toronto, Kanada. "Bahkan ketika di Bengkalis pun kita masih tetap dipasangkan, setidaknya ini menambah pengalaman dan networking saya secara pribadi," ujar Mahasiswa yang kini sedang serius Mengerjakan Tugas Akhirnya ini.

Ketika di Bengkalis, Giliran Indonesia yang menjadi tuan rumah program PPAN. "Di Bengkalis kita berbaur, mengerjakan kegiatan sosial, seperti penyuluhan dan mencoba menyadarkan masyarakat Bengkalis untuk membuang sampah pada tempatnya," kata Oding. Tidak hanya kegiatan sosial saja yang dilakukan Oding bersama teman Kanada-nya, tetapi kegiatan akademik seperti melakukan pengajaran bahasa Inggris untuk guru sekolah dan mahasiswa setempat.

Oding mengaku sangat beruntung mendapatkan kesempatan ini, untuk itu Oding rela menunda mengerjakan Tugas Akhir (TA) dan mengikuti program PPAN hingga usai. "Setelah mendapatkan pengalaman ini saya ingin mengaplikasikannya dalam bentuk pengabdian ke masyarakat," ungkap Pria jankung ini.

Jika ditanya dalam bentuk apa Oding mengabdi, Oding masih belum bisa menjawab sekarang. "Namun saya memiliki cita-cita untuk menjadi Dosen seperti Ayah Ibu saya, dengan menjadi Dosen setidaknya saya bisa memajukan pendidikan di Indonesia," harap Oding. (fn/mtb)

Berita Terkait