ITS News

Sabtu, 27 Juli 2024
09 Februari 2009, 20:02

Tiga Cerita Mahasiswa Jakarta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Fathi F Rabbani, pria kelahiran Tangerang tahun 1986 ini memantapkan dirinya untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Dirinya tertarik kuliah di ITS karena pamor kampus yang selalu menjuarai beberapa kejuaraan terutama dalam perlombaan KRI-KRCI. "saya juga ingin memperdalam dunia semikonduktor dan juga nuklir," papar pria yang serap disapa Fathi ini.

Banyak hal yang didapatkan Fathi selama menekuni perkuliahannya di Kampus ITS. Tak hanya berkenalan denngan banyak orang tetapi juga menambah soft skill-nya dalam berorganisasi. "Pengalaman paling menarik selama di ITS adalah saat membantu korban banjir di Jember, ketika disana saya tidak mengerti apa-apa karena mayoritas penduduknya berdialek bahasa Madura," tutur Fathi. "Teman juga bertambah banyak, baik itu tokoh nasional maupun alumni yang tersebar di berbagai industri," tambah putra dari pasangan Asnin Syafi\’uddin dan Nurhayati ini.

Tak hanya Fathi yang merasakan pengalaman menarik selama menyelesaikan studi di ITS. Wioko Yudhantara, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2006 ini juga merasakan hal yang serupa. "Memang awalnya sempet kaget, karena kuliah di ITS tidak sesuai dengan bayangan saya waktu SMA, tapi semuanya ada hikmahnya, " tutur pria kelahiran Juli 1988 ini.

Banyak hal yang didapatkan Wioko selama kuliah. Tak hanya materi kuliah tapi juga kedewasaan dalam pola berpikir. "Di ITS kita ditanamkan bahwa segala perbuatan yang kita lakukan tak hanya untuk diri kita sendiri tapi juga berdampak pada publik," ujar pria putra pasangan Joko Prihiastoto dan Sih Widyanti ini .

Wioko yang saat ini menjadi Ketua Himpunan Teknik Mesin periode 2008/2009 juga mendapatkan beasiswa PPSDMS dari yayasan Nurul Fikri. "Memang cukup menyita waktu belajar, tapi saya tidak merasa kesulitan karena orang-orang disekitar saya masih terus mensupport saya, terutama senior-senior di jurusan masih ada yang mau menasehati saya," ujar Wioko.

Setali tiga uang, Pradnya Rhamani pun juga merasakan hal yang sama. Kegagalannya untuk melanjutkan jenjang S-1 Teknik Elektro di salah satu perguruan tinggi tak mmebuat perempuan yang kerap disapa Anya ini patah semangat. "Justru saya lebih senang dengan diterima di Teknik Lingkungan ITS, karena dengan begitu saya bisa lebih mencintai lingkungan," tutur Anya.

Sama seperti dua temannya, Anya juga menyempatkan diri untuk terjun ke dunia Organisasi. Saat ini, Anya tercatat dalam kepengurasan Badan Ekskusif Mahasiswa (BEM) ITS. "Saya suka dengan dunia tulis menulis terutama fotografi, makanya saya memilih untuk gabung dengan Divisi Infokom," tuturnya singkat.

Selain itu, berkat diterimanya Anya di jurusan Teknik Lingkunngan, perempuan asal Cinere ini bisa menyalurkan hobinya untuk travelling dan wisata kuliner di daerah Jawa Timur. "Panorama alamnya bagus-bagus, makanannya juga lumayan enak di lidah," tandasnya. (st/mtb)

Berita Terkait