Ratusan peserta dari beragam negara memenuhi ruang seminar Hotel JW Marriot Surabaya. Dengan antusias mereka mengikuti jalannnya seminar yang bertajuk Sustainable Environmental Technology and Sanitation For Tropical Region. Pemilihan tema pun disebabkan tahun 2008 merupakan tahun sanitasi internasional. Permasalahan yang dibicarakan pun berkutat pada clean water, solid waste, air quality, dan waste water di daerah tropis.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk berbagi penelitian atau share dengan peneliti-peneliti dari luar negeri dalam bidang inovasi Teknologi Lingkungan,†ujar Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD selaku ketua panitia acara ini.
Acara yang merupakan rangkaian 25 tahun Teknik Lingkungan ini menghadirkan keynote speaker dari dalam dan luar negeri. Deretan nama pembicara dari luar negeri yang sering meramaikan bidang lingkungan di kancah internasional pun turut menjadi pembicara.
Diantaranya adalah Prof Tuti Mariana Lim dari Nanyang Technology University, Prof Kensuke Fukushi dari Tokyo University, Prof J C Liu dari National Taiwan University of Science and Technology, Prof Norio Kurosawa dari Soka University, dan Prof Hassan Basri dari University Kebangsaan Malaysia. Selain itu, turut hadir pula Muhammad Helmi selaku Deputi II Menteri Lingkungan Hidup RI.
Lewat acara ini terkuaklah beberapa fakta mengejutkan mengenai sanitasi lingkungan di daerah tropis. Misalnya saja data yang diperoleh Bappenas. Data ini menyebutkan bahwa dari 190.000 kematian anak di Asia akibat diare, 100.000 kematian tersebut terjadi di Indonesia. Selain itu, Indonesia menempati peringkat bawah karena sanitasi yang tergolong buruk.
Berbagi fakta tersebut merupakan salah satu dari tujuan diadakannya seminar ini, yakni sharing knowledge. â€Kami harap para peneliti dapat saling share, terutama untuk menolong orang-orang miskin yang sanitasinya buruk,†papar Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD yang juga Ketua Jurusan TL.
Selain itu, acara ini juga ditujukan agar Jurusan Teknik Lingkungan ITS makin dikenal di kancah internasional. Lebih lanjut, Mas Agus berharap agar karya ilmiah yang ditampilkan di seminar ini bisa mamacu TL ITS untuk mendapatkan internasional recognize. Dari dua ratus makalah yang masuk, terpilihlah tujuh puluh makalah yang dipresentasikan dalam acara ini.
Materi yang dipresentasikan pun beragam. mulai dari sanitasi yang baik, inovasi produk pembersih, pengelolaan limbah cair, pengelolaan sampah padat sampai dengan bioteknology. â€Dengan banyaknya materi yang dibahas,akan dapat menjadi ajang tukar pikiran dan pengetahuan guna meningkatkan pemahaman tentang teknologi untuk Lingkungan yang paling baik dan efisien,†imbuh Mas Agus, pria yang meraih gelar PhD di Kanada tersebut.
Acara yang dibuka oleh Rektor ITS ini juga diikuti oleh peserta dan pemakalah dari Jerman, Australia, Jepang, Korea, Iran, Malaysia, Kenya, Bangladesh dan beberapa negara lainnya. (nrf/m3/mtb)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung