ITS News

Sabtu, 18 Mei 2024
20 November 2008, 19:11

Gamantyo : Riset ITS Harus Lebih Aplikatif

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ditemui di kantor LPPM, Senin (18/10), Guru Besar termuda ITS ini, mengungkapkan kegembiraannya perihal diterimanya delapan proposal riset sivitas ITS lewat program Insentif Kementrian Ristek. Namun, menurutnya riset tersebut belumlah cukup. “Jika dibandingkan dengan ITB dalam hal jumlah proposal yang didanai kita masih kalah. Seharusnya, kita mampu lebih dari sekedar ini,” jelasnya.

Untuk itu, menurut Gamantyo, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan bagi para peneliti ITS untuk mengajukan proposal penelitiannya. Diantaranya lebih mengarahkan penelitiannya sesuai dengan agenda riset nasional.

Selain itu, riset sivitas ITS setidaknya memiliki manfaat yang besar seperti bidang energi dan transportasi. Dosen elektro ini kemudian mencontohkan dengan proposal I Ketut Aria Pria Utama yang baru saja lolos program insentif riset Terapan dari kementrian Ristek.

“Pak Ikap kini akan mengembangkan model kapal berbadan banyak. Ini sangat aplikatif dan diperlukan masyarakat. Apalagi kapal ini lebih seimbang dan ramah lingkungan,” jelas Gamantyo.

Lalu, setelah riset tersebut aplikatif maka peneliti diharapkan dapat menggandeng industri untuk percepatan difusi teknologi. “Dalam 8 proposal yang diterima kemarin, Pak Setyo Nugroho diharapkan mampu menggandeng industri dalam realisasi risetnya,” jelas Gamantyo. Ia menambahkan, riset Setyo Nugroho ini sebelumnya juga telah didanai Ristek pada program insentif terapan tahun lalu.

Terakhir, Gamantyo berpendapat bahwa sebaiknya penelitian tersebut tidak sporadis. “seharusnya sebuah penelitian yang baik itu berkelanjutan agar hasil yang diperoleh akan makin komprehensif,” jelasnya. Gamantyo kemudian mencontohkan riset yang diajukan oleh Prof Paulus Indiyono. “Seperti penelitian Prof Paul, ia dari dulu sudah melakukan riset tentang kapal Trimaran dan sekarang masih ia teruskan, ” pungkasnya.(yud/f@y)

Berita Terkait