Suasana Balai Pemuda Surabaya, Sabtu (8/11) tidak seperti biasanya. Tampak para mahasiswa sibuk mengecat sneakers atau menggambar desain motif keramik. Mereka bahkan tak peduli saat cat tumpah mengenai baju-baju mereka. Ya, itulah salah satu rangkaian kegiatan SDW 2008, lomba desain keramik dan sneakers.

Selain lomba desain keramik dan sneakers, SDW juga menggelar lomba desain mural tong sampah, talkshow, fashion show, pagelaran musik, serta pameran karya-karya desainer Surabaya. Ada sekitar 150 karya desainer yang ditampilkan.

SDW merupakan suatu wadah bagi para desainer muda yang mencakup desainer interior, produk, komukasi visual, dan arsitektur. ”Sebelumnya belum ada festival yang mencakup banyak bidang desain seperti ini, SDW adalah yang pertama di Surabaya,” papar ketua panitia SDW, Hermawan Dasmanto. Acara yang bertemakan Warna Warni Kota Surabaya ini pun mendapat respon positif baik dari masyarakat maupun Pemerintah Kota Surabaya.

Masih menurut Hermawan, ajang yang direncanakan sebagai program tahunan ini merupakan sarana atau forum pertemuan antar desainer untuk saling bertukar pikiran. "Surabaya Design Week adalah tempat para desainer kota Surabaya untuk berekspresi dan menampilkan karya-karya mereka," ungkap Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ini.

ITS Dominasi SDW 08
Hampir semua peserta SDW berasal dari ITS. “Mayoritas peserta memang dari ITS,” ujar Wara Anindya, salah seorang panitia. “Dari 61 orang peserta lomba, 50 di antaranya adalah mahasiswa ITS,” lanjutnya. Kelimapuluh mahasiswa ITS yang unjuk kreativitas itu berasal dari jurusan arsitektur dan desain produk.

Untuk pameran karya desain, ITS mengerahkan dua tim masing-masing dari desain produk dan arsitektur. Mereka menampilkan karya-karya mahasiswa yang sebagian besar diambil dari karya perancangan tugas kuliah. Mulai dari beragam maket dari Arsitektur hingga tugas poster untuk even Cak dan Ning dari Despro.

Pameran utamanya sendiri diramaikan oleh pajangan karya dari berbagai universitas maupun civitas desain di Surabaya. Mulai dari karya fotografi hingga konsep penataan kota.

Even SDW 08 ini juga dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran. Sejumlah mahasiswa tampak sibuk menggambar di areal pameran indoor. Salah satu dari para mahasiswa tersebut adalah Anisa Galuh Mayang, yang mengaku sedang mengerjakan tugas sketsa ruangan untuk mata kuliah Komunikasi Arsitektur. “Memang tugasnya adalah menggambar di areal indoor SDW 08, hanya saja untuk spot kami dibebaskan memilih sendiri,” ungkap mahasiswa angkatan 2008 dari Jurusan Arsitektur ITS ini. (tyz/m4/m5/mtb)