ITS News

Selasa, 28 Mei 2024
27 Oktober 2008, 12:10

Lagi, ITS Tambah Dua Guru Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dua guru besar yang akan dikukuhkan Rabu (29/10) nanti merupakan dua orang dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri (FTI). Mereka adalah Prof Wajan Berata dan Prof Suhardjono. Pengukuhan tersebut menjadikan Teknik Mesin kini memiliki 8 Guru Besar. Rencannya, Teknik Mesin ITS akan menambah dua guru besar lagi Desember nanti.

Wajan Berata, yang menempuh studi S2 dan S3 di Perancis ini akan dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Kekuatan Material. Sedangkan Soehardjono yang juga kepala Laboratorium Mesin Perkakas Teknik Mesin ITS ini akan dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Getaran Mesin Perkakas. Untuk Soehardjono, dirinya merupakan Guru Besar di bidang Manufaktur pertama yang dimiliki ITS. Begitu pula dengan Wajan yang merupakan Guru Besar bidang Material pertama. Sebelumnya, Teknik Mesin yang telah memiliki enam guru besar terbagi atas 5 gubes bidang Konvensi Energi dan satu bidang Desain.

Dalam orasi ilmiahnya nanti, Wajan Berata yang menajadi guru besar ITS ke-75 akan menyampaikan materi terkait Analisa Kegagalan, Suatu Tinjauan Makro dan Mikro Fraktografi Aspek Metalurgis. Wajan mengungkapkan seringkali masih terjadi kegagalan pada suatu elemen mesin ataupun komponen konstruksi meskipun telah memenuhi persyaratan perencanaan. Dari sinilah menurutnya aspek di luar matematis-analitis-numerik, seperti aspek metalurgis perlu untuk diperhatikan dan diinvestigasi selengkap mungkin.

Wajan menambahkan, perlunya investigasi tersebut agar penyebab kegagalan dapat diketahui dengan jelas. Dengan demikian penanganan, perawatan, dan perbaikan kondisi material dapat dilakukan dengan tepat. “Secara umum, sama halnya dengan visum,” ujarnya. “Mengamati material yang sudah gagal tapi belum tercemari oleh lingkungan di sekitarnya,” kata Wajan.

Sementara itu, dalam pidato ilmiahnya nanti, Soehardjono akan menyampaikan tema tentang Pentingnya Mempelajari Teknologi Mesin Perkakas. Sederhananya, Mesin perkakas adalah mesin untuk membuat mesin. Salah satu alasan mengapa Soehardjono menggeluti bidang manufaktur ini adalah kurang memuaskannya perkembangan manufaktur di Indonesia terutama pasca krisis sepuluh tahun silam. Padahal, menurutnya industri manufaktur merupakan salah satu faktor majunya suatu bangsa. “Tidak ada negara maju yang tidak didukung dengan teknologi perkakas yang kuat,” ujar Soehardjono. (mtb/ap)

Berita Terkait