ITS News

Minggu, 19 Mei 2024
26 Oktober 2008, 22:10

Menuju Universitas Kelas Dunia dengan Kerjasama Internasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar yang dimulai pukul setengah sepuluh pagi ini dibawakan dalam bahasa Inggris. Dua pembicara dari DAAD Jerman yang hadir yaitu, Prof Dr Arno Fruhwald, Dekan Fakultas Matematika, Informatika dan Ilmu Pengetahuan Alam University of Hamburg, serta Dr Christian Berthold, CHE Consult, Center for Higher Education Development, Guetersloh, Jerman.

Dalam seminar yang dibuka oleh Pembantu Rektor IV ITS Ir Eko Budi Djatmiko MSc, PhD yang mewakili Rektor ITS, Arno Fruhwald membawakan dua presentasi. Presentasi pertamanya yang berjudul The Role of Networking and Alliance in the Competitiveness salah satunya menyoroti tentang jenis kerjasama maupun aliansi yang bisa dilakukan oleh universitas.

Bentuk kerjasama ini berupa kelompok penelitian berskala nasional maupun internasional dengan orientasi tertentu. Misalnya meneliti mengenai iklim, oseanografi, sumberdaya alam hingga kemakmuran. Arno juga menyebut dalam kelompok penelitian ini universitas bisa bekerja sama dengan organisasi maupun institusi penelitian lain bahkan para peneliti individual.

Arno juga mengungkapkan walaupun dalam lingkup kerjasama, kompetisi antar perguruan tinggi adalah hal yang normal. Bahkan Arno menyebut dalam kasus umum, kompetisi dalam sebuah lingkup kerjasama justru baik bagi penelitian dan pengembangan sejauh berpegang pada syarat-syarat umum. Seperti siapa yang mempublikasikan hasil pertama kali adalah yang memiliki hak kepemilikan (paten).

Pada intinya Arno menyebut bahwa bekerjasama sangat perlu untuk berbagi pengalaman, mentransfer berbagai metode serta untuk bekerja dalam area yang kompleks (yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja).

Sedangkan dalam presentasi kedua pria yang sempat bekerja sama dengan Universitas Mulawarman di Samarinda, Kalimantan Timur ini memilih menjabarkan mengenai top level university. Beberapa kriteria dari universitas yang bisa dianggapa top level adalah berada di posisi tinggi rangking universitas, terkenal baik nasional maupun internasional, menerima berbagai penghargaan, serta memiliki jumlah siswa pendaftar yang tinggi.

Namun ia menyarankan ”Jangan menerima mahasiswa yang banyak saja, tetapi pilihlah yang terbaik dari mereka,”sebutnya. Kriteria lainnya menurut Arno adalah memiliki dana yang lebih tinggi dari rata-rata untuk keperluan riset atau penelitian, memiliki cukup banyak jurnal ilmiah serta penemuan, dan tak lupa mengangkat profesor-profesor dengan potensi tinggi. “Biasanya profesor seperti ini masih muda, sekitar 35 tahun dan memiliki ambisi untuk berkembang,”cetusnya.

Dalam seminar yang membidik kalangan akademisi maupun petinggi-petinggi universitas yang ada di Indonesia ini juga dibahas mengenai berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi dalam kerjasama universitas oleh Dr Christian Berthold. Juga diadakan diskusi panel yang salah satunya dimoderatori oleh Ir Sudiyono Kromodihardjo, MSc PhD dari Pusat Jaminan Mutu ITS. (tyz/han)

Berita Terkait