Aksi menuntun sepeda motor ini digelar di depan stasiun Gubeng Surabaya. Sebagaimana dikabarkan, Presiden SBY singgah di stasiun Gubeng di hari ke dua perjalanan Safari Ramadhannya. Dalam aksi ini, BEM ITS ingin mengingatkan kembali pesan-pesan aksi mereka sebelumnya di TMP Ngagel terkait krisis energi di Indonesia.
Sambil berorasi, para aktivis berjalan menuntun sepeda motor yang mereka bawa. Menurut Riskal Majid, Menteri Sosial politik (Sospol) BEM ITS, aksi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa mandiri dalam mengelola energi. “Energi kita selama ini masih dikelola oleh pihak asing,†papar Riskal.
Selain menuntun motor, BEM ITS juga berniat menyampaikan surat terbuka kepada Presiden. Sayangnya, surat tersebut tidak tersampaikan karena penjagaan yang ketat oleh polisi. Namun, Riskal tetap akan mengirimkan surat tersebut lewat cara lain seperti email. “Kami berharap surat kami dibaca oleh presiden,†imbuh Riskal.
Dalam surat terbuka tersebut, BEM ITS menyoroti tentang kenaikan harga LPG serta mempertanyakan nasib aset-aset bangsa seperti PLN dan TELKOM yang kabarnya akan diswastanisasi. BEM ITS juga menyampaikan harapannya pada Presiden, yakni nasionalisasi aset-aset bangsa dan mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.(nrf/f@y)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung