ITS News

Minggu, 28 April 2024
02 Juli 2008, 08:07

Pengembangan Energi Alternatif Ethanol

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tingkat efisiensi ethanol dibandingkan dengan minyak tanah pun cukup jauh. Satu liter ethanol setara dengan empat hingga enam liter minyak tanah. Hal ini tergantung dengan jenis limbah yang digunakan,misalnya Singkong. ”Kami sudah bandingkan dan ternyata hemat sekali,” papar Ir Sri Nurhatika MP, salah satu pengembang konsep ini. Apalagi, cara pembuatan ethanol ini cukup mudah.

Menurut dosen Biologi ITS ini, ethanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbohidrat. ”Apapun bisa, asal ada kandungan karbohidrat dan pati,” ujarnya Dalam percobaannya, perempuan yang akrab disapa Ika ini menggunakan ketela raksasa atau yang lazim disebut masyarakat Jawa sebagai Singkong gendruwo.

Alasannya, selain tingkat karbohidratnya tinggi, ketela ini tidak dapat dikonsumsi karena beracun. Namun, Ika menegaskan bahan selain ketela pun dapat dimanfaatkan. ”Pokoknya manfaatkan saja limbah yang masih punya karbohidrat dan pati,” jelasnya. Ika mencontohkan, ethanol ini di wilayah Probolinggo dapat dibuat dari limbah tetes tebu.

Pertama-tama limbah yang mengandung karbohidrat dihancurkan hingga menjadi bubur, setelah itu dipanaskan dengan uap air dan enzim amylase ditambahkan. Enzim ini menurutnya berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi gula. Kemudian diberi ragi atau jamur Saccharomyces. ”Untuk sementara ini, ragi tape biasa pun bisa digunakan. Tapi kami sedang mengkaji lebih lanjut ragi khusus untuk ethanol,” lanjutnya.

Dari proses inilah dihasilkan ethanol dengan kadar 10 %-15%. Kemudian proses selanjutnya adalah mengguanakan alat destilasi untuk menghilangkan kadar air atau kontaminan. ”Dari proses ini ethanol yang dihasilkan adalah sekitar 90 %, namun untuk kompor ini diperlukan ethanol dengan kadar 95%,oleh karena itu perlu ditambahkan batu kapur,” jelasnya.Batu kapur sendiri disini berfungsi sebagai bahan tambahan untuk mendehidrasi air sehingga ethanol berkadar 95% dapat dihasilkan. Dalam proses pembuatan ethanol juga tak dapat diperoleh dengan cara yang cepat. ”Paling tidak membutuhkan waktu 3-5 hari untuk membuatnya,” tambahnya.

Selain itu ITS pun menguji kandungan ethanol ini. Dari pengujian yang dilakukan oleh jurusan Kimia ITS bisa dikatakan bahwa ethanol ini aman untuk digunakan.”Ethanol ini terbukti bebas dari Pb (unsur timbal, Red),”jelasnya.

Selain itu, kompor yang digunakan pun bukan kompor untuk minyak tanah. Kompor ethanol ini khusus dirancang untuk bahan bakar ini berbeda dengan kompor minyak tanah karena tak memakai sumbu. ”Kami bekerjasama dengan Koperasi Manunggal Sejahtera untuk produksi kompor tanpa sumbu ini", jelas Ika. Selain itu kerja sama ini juga mengembangkan desain kompor yang lebih estetika.

Keunggulan bahan bakar ethanol ini selain lebih ekonomis juga terbukti tanpa jelaga. Walaupun pemanasan ethanol diakui Ika lebih lama dibandingkan minyak tanah. ”Untuk memasak mie, kompor minyak tanah membutuhkan waktu 10 menit. Sedangkan kompor ethanol 2-3 menit lebih lama,” imbuhnya.

Ika mengungkapkan, dalam MOU dengan ITS, koperasi Manunggal Sejahtera bekerjasama dengan beberapa jurusan di ITS seperti jurusan Teknik Mesin, Kimia, Desain Produk,serta Biologi. ”Mereka bertugas mengembangkan sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing," tambahnya Kompor berbahan bakar ethanol ini sudah diuji cobakan ke 4000 titik di Jakarta. Hasilnya cukup memuaskan. ”Kami ajari cara bikin bahan bakarnya hingga ke penggunaannya,” lanjut Ika.

Dengan keberhasilan ini, awal bulan November nanti, giliran Jawa Timur yang akan menjadi daerah uji coba, adalah Surabaya. Khusus untuk wilayah Surabaya, Ika sedang menguji beberapa sampah yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar ethanol. ”Kami cari sampah yang masih punya karbohidrat,” ujar wanita berkacamata ini. Targetnya ke depan, imbuh Ika, 50 % pengguna minyak tanah akan beralih ke ethanol. Sehingga tidak perlu lagi menggantungkan diri pada ketersediaan minyak tanah. Tidak perlu lagi antri minyak tanah. Masyarakat bisa bikin sendiri bahan bakar,” pungkasnya. (yud/rif)

Berita Terkait