ITS News

Sabtu, 18 Mei 2024
23 Juni 2008, 13:06

Kuliah dengan Promosi dan Pencitraan Kota

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebelas kelompok dibentuk untuk tugas city branding ini. Tiap kelompok yang berisi sekitar sepuluh orang mahasiswa dipersilakan memilih satu kota di Jawa Timur untuk di-branding. Tugas ini dimulai sejak awal semester lalu. Empat bulan pertama mahasiswa dituntut mengumpulkan data dan mematangkan konsep. Untuk itu mereka berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar mengerti karakter kota tersebut. Dua bulan sisanya digunakan mengeksekusi konsep mereka menjadi hasil karya jadi. Hasil karya inilah yang ditampilkan dalam stand yang dipamerkan sejak Jumat lalu.

Kebanyakan kelompok memilih mug dan gantungan kunci dengan logo kota yang mereka branding sebagai contoh cenderamata. Namun ada pula yang membuat jam dinding, kaos, syal, hingga tempat tisu. Selain cenderamata, tiap kelompok juga membuat semacam guide book hingga rambu jalan atau signage. Tiap kelompok tampak total untuk mempromosikan kota masing-masing. Media promosi seperti brosur hingga angkutan kota berlogo juga digarap. Tak lupa konsep yang mereka usung diungkap sampai pada pemilihan warna dan bentuk logo yang sesuai dengan karakter kota tersebut.

Kelompok yang mem-branding kota Probolinggo tampil menarik perhatian, dengan desain didominasi warna kuning. Stand mereka pun dihiasi untaian kain satin berwarna kuning cerah dan putih. Menurut anggota kelompok Edward Suryapto, warna kuning ini memiliki sifat hangat dan cenderung merangsang aktivitas mental. Filosofi inilah yang menurut mereka sesuai untuk merepresentasikan jargon yang mereka pilih untuk kota Probolinggo, yaitu Harmoniously Inspiring.

“Harmoniously menggambarkan banyaknya elemen yang ada di kota Probolinggo seperti masyarakat dan kebudayaannya yang berjalan secara selaras. Sedangkan Inspiring berarti menginspirasikan atau sebagai sumber inspirasi,”jelas anggota kelompok yang lain, Deta Hermanto. Inspiring sendiri menurut Deta mengandung tiga poin yaitu Inspiring Heritage, contohnya beragamnya masyarakat yang ada di Probolinggo, Inspiring Adventure, contohnya permainan alam seperti arung jeram, serta Inspiring Moment yaitu tempat-tempat wisata yang ada di Probolinggo seperti alun-alun dan sebagainya.

Lain lagi dengan konsep yang dibawa oleh kelompok yang mengusung kota Banyuwangi. Mengambil tema Treasure the Beauty of East Java, kelompok ini berusaha menonjolkan sisi alami dari Banyuwangi seperti keindahan hutan dan pantainya. “Segmentasi kami adalah orang-orang yang tertarik pada dunia petualangan,” ujar Tubagus Rizky, salah satu anggota kelompok.

Mahasiswa yang biasa dipanggil Bagus ini mengaku kelompoknya memilih Banyuwangi karena selama ini kota ini belum terjamah potensinya. Uniknya saat hasil kerja mereka dipamerkan salah satu perwakilan dari Dinas Pariwisata Banyuwangi turut hadir. Perwakilan tersebut mengaku tertarik dengan konsep yang mereka usung dan berniat untuk mengajukannya ke petinggi daerah di Banyuwangi.

Pameran karya mahasiswa ini masih akan berlangsung hingga besok. Penilaian tugas ini sendiri mencakup ide, komunikasi, kreativitas, konsep, eksekusi, tampilan serta presentasi. Penilaian oleh dosen pun akan dilaksanakan di sela-sela acara pameran.(tyz/rif)

Berita Terkait