ITS News

Minggu, 19 Mei 2024
27 April 2008, 13:04

Bahas Pengaruh Orientalis Pada Studi Islam

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Dewasa ini studi Islam di barat merupakan studi Islam yang paling maju di dunia,” papar Adian Husaini, Ketua Dakwah Islamiyah Indonesia sebagai pembicara. Pernyataan Adian tersebut beralasan karena mahasiswa-mahasiswa muslim sekarang ini mulai beralih memilih universitas sebagai tempat menimba ilmu agama. Dalam dialog hasil kerjasama Jamaah Manarul Ilmi ITS (JMMI) dan Hidayatullah yang berlangsung Sabtu (26/2) ini, Adian menjelaskan tentang pengaruh orientalis (bangsa barat) terhadap studi Islam.

“Dulu banyak mahasiswa muslim yang memilih melanjutkan studinya ke Al-Azhar Mesir. Namun sekarang, mereka lebih memilih universitas di Amerika,” lanjut Adian. Menurut Adian, studi Islam di negeri barat berbasis kepada kritis, sedang studi Islam di negeri timur berbasis kepada iman. Hal-hal inilah yang membuat para dosen agama Islam berbondong-bondong melanjutkan studinya di negeri barat.

Adian juga mencontohkan studi kasus pengaruh studi Islam di McGill University, Amerika. Studi Islam di sana mencoba mengubah pemikiran tradisional menjadi pemikiran modern barat.

Pernyataan Adian tersebut didukung oleh pembicara lainnya yaitu Syamsudin Arif yang merupakan kandidat Doktor Pemikiran Islam dari ISTAC Malaysia. Syamsudin menegaskan bahwa akhir-akhir ini studi Islam di Indonesia terdapat mata kuliah Hermeneutika dan Semiotika. Mata kuliah tersebut terdapat pada program studi tafsir hadist di beberapa fakultas di perguruan tinggi Indonesia.

Menurut Syamsudin, mata kuliah tersebut merupakan ilmu pendekatan untuk memahami pesan dari Tuhan. Selain itu, sebenarnya Hermeneutika merupakan ilmu tafsir dan digunakan untuk menafsirkan kitab suci agama lain. Hermeneutika juga menyebabkan homoseks diperbolehkan.

Sementara itu, acara ini menuai antusiasme besar dari para peserta dialog. “Acaranya bagus. Yang disajikan benar-benar fresh dan banyak info yang jarang didapat ada di acata ini,” ujar Elok, salah satu peserta. (nrf/han)

Berita Terkait