Pernyataan di atas diungkapkan oleh Bobby Hendrawan Farizky, owner Kebab Kings dalam Pelatihan Entrepreneurship yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia (Himadekkim), Sabtu (12/4). Dalam sesi presentasinya, Bobby menjelaskan apa saja yang harus dimiliki seserang bila ia ingin menjadi entrepreneur.
Menurut Bobby, peran dari otak kanan sangatlah menentukan bagi kelangsungan hidup usaha seseorang yang berjiwa entrepreneur. Maka, sangatlah dianjurkan bagi mereka yang ingin berkecimpung dalam entrepreneur untuk mengasah kemampuan otak kanannya. "Mengapa harus otak kanan? Karena jika seseorang menggunakan otak kanannya maka otomatis otak kirinya juga dapat. Tapi, tidak sebaliknya," tegas Bobby.
Bobby kemudian mencontohkan, bagaimana seseorang yang belajar ilmu renang dengan menggunakan otak kiri jika dibandingkan dengan memanfaatkan otak kanan. Pada kasus pertama, bisa jadi orang tersebut lulus tes tulis pelajaran renang dengan nilai memuaskan. Tapi, apakah dijamin ia mampu berenang?
"Lain halnya dengan kasus yang kedua. Bila ia langsung terjun ke dalam air dan belajar renang maka ia akan mendapat dua keuntungan. Pertama, ia bisa berenang dan yang kedua, dijamin ia pasti dapat menjelaskan bagaimana cara berenang yang baik," jelas Bobby panjang lebar.
"Begitu juga dengan berbisnis," lanjut Bobby. Ia menegaskan, bila seseorang memanfaatkan otak kirinya ketika akan memulai bisnis maka bisnisnya pasti tak akan segera dibuka. "Mengapa? Terlalu banyak perhitungan. Akibatnya, selalu saja ada kekhawatiran dalam dirinya jika ia gagal," tukas Bobby.
Karena itu, imbuh Bobby, bila kita ingin memulai bisnis hendaknya segera mulai saja. Tidak perlu berpikiran yang macam-macam. "Adapun untuk hal-hal yang lain bisa kita atur sambil jalan. Yang terpenting, realisasikan dulu bisnis anda," tegasnya.
Urusan otak kiri dan otak kanan, bagi Bobby sendiri memang satu hal yang sangat vital dan ia telah mempraktekannya. Demi kebebasan meniti karir bisnisnya, Bobby rela meninggalkan kuliahnya di Desain Produk ITS saat masih semerter 2. "Intinya, berbisnis itu nggak harus pintar-pintar amat. IP (Indeks Prestasi, Red) tinggi pun nggak menjamin ada sukses. Jadi, kalau mau berbisnis silakan gunakan secara maksimal otak kanan anda dan bersiaplah untuk ngedrop IP anda," tutur Bobby disambut tawa para peserta.
Pelatihan Entrepreneurship D3 Teknik Kimia (Tekkim) yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini akan digelar selama dua hari hingga Minggu, (13/4). Selain diberi bekal materi seputar entrepreneurship, peserta juga diajak untuk melakukan simulasi bisnis di akhir acaranya.
Aulia Rahman, ketua panitia Pelatihan Entrepreneurship, mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali mahasiswa D3 Tekkim angkatan 2007. "Mumpung mereka masih angkatan muda, masih banyak waktu untuk berbuat. Jadi, sebagai bekal bagi mereka agar mandiri maka kita adakan pelatihan ini," ujar Aulia.
Selain itu, lanjut Aulia, pelatihan ini diharapkan menjadi wadah bagi para mahasiswa yang telah berkecimpung dalam dunia entrepreneurship untuk berbagi dan menyalurkan segala pengalamannya kepada mereka yang masih awam. "Kebetulan, teman-teman satu angkatan saya juga sudah banyak yang berbisnis mandiri," pungkas mahasiswa Tekkim angkatan 2006 ini.(f@y)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan kegiatan pelatihan penulisan buku sebagai upaya untuk terus
Kampus ITS, ITS News —Sebagai kampus dengan riset dan teknologi terdepan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendapat amanah dari
Kampus ITS, ITS News — Merayakan satu dekade perjalanan, Business Management Student Association Institut Teknologi Sepuluh Nopember (BMSA ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali pertahankan komitmennya dengan meraih kembali Indonesia’s SDGs Action Awards